Bagian 3 : Dimulai

2.8K 352 16
                                    

Tidak biasanya Sasuke bangun siang. Mungkin ini efek lelah semalam karena begitu banyak peristiwa dihari itu yang benar-benar menguras tenaganya,

"Ibu, Ayah, Kakak, kalian mau kemana?" tanya Sasuke melihat ketiganya yang memakai pakaian rapih dan formal,

"Tentu saja ke istana. Kau lupa kita diundang oleh Putri Naruto?" Itachi mengingatkan,

"Kenapa kau tak membangunkanku dari awal baka!!!" Sasuke masuk kedalam mandi dengan jengkel,

Di lupa. Benar-benar lupa. Sungguh, padahal dia menantikan pertemuannya kembali bersama gadis yang memiliki status tinggi itu.

"Adikmu kenapa Itachi?" tanya Mikoto.

"Entah," jawab Itachi tak peduli.

Meski dia tahu kenapa Sasuke bisa semarah itu,

Dia tentunya tahu jika adiknya menaruh hati pada putri sulung kerajaan Konoha itu, hanya saja dia ingin melihat sepak terjang adiknya agar bisa PDKT dengan Naruto,

Lucu bukan menonton adiknya yang minim ekspresi dan sulit bersosialisai itu mencoba dekat dengan orang yang dicintainya?

Hmm itu hiburan tersendiri untuknya.

.

.

.

"Aww... pelan-pelan Ayame, pelan-pelan. Aku tak mau lukaku berdarah lagi," ujar Naruto saat baju kebesaran yang terbuat dari sutranya mengenai luka.

"Harusnya Anda mendengarkan apa kata tabib Shizune, luka Yang Mulia harus selalu ditutupi kain bersih, jangan hanya kain tipis biasa seperti ini. Sakit bukan jika lukanya tergesek kain, sutra sekalipun."

"Cerewet, Ayame, aku yakin kelak kau akan menjadi seperti dayang kepala."

"Apapun itu asal jangan samakan hamba dengan dayang kepala Yang Mulia."

.

"Yang Mulia Putri. Pejabat Uchiha beserta keluarga tiba." seru dayang yang ada didekat pintu,

Ayame membukakan pintu geser dan mempersilahkan keluarga Uchiha masuk setelah Naruto memberi izin.

"Hormat kami Yang Mulia Putri. Semoga Anda diberi kesehatan dan panjang umur." Fugaku membungkuk hormat, diikuti ketiganya.

Biasanya jika Naruto bertemu dengan pejabat Fugaku dia tak memerlukan tirai penghalang ini, namun berbeda jika Fugaku membawa orang dari luar istana, maka dia harus menjaga jarak privasi.

"Silahkan duduk paman Fugaku beserta keluarga," Naruto menyambut mereka ramah.

"Aku sudah mendengar cerita dari beberapa dayangku. Bahwa putra bungsumu menolongku dan membawaku kesini. Aku mengucapkan banyak terima kasih, berkatnya aku dan Menma masih hidup. Namun banyak hal yang dilanggar putramu. Salah satunya adalah menyentuh anggota keluarga kerajaan, dan memasuki kediamanku, dan harusnya putramu dihukum karena itu. Tapi karena itu dalam keadaan kritis, aku tak mempermasalahkannya, begitu pula Ibu suri dan Yang Mulia Raja. Karenanya...

Naruto memberi isyarat pada Ayame untuk membuka tirai.

.. Aku Putri Kerajaan Konoha, kakak dari Pangeran Agung mengucapkan banyak terima kasih." Naruto membungkuk hormat.

Crown - 宝座 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang