Sudah sekitar dua minggu sejak terjadinya insiden penyerangan Menma dan Naruto. Kini istana kembali dalam kedamaian, untuk sebagaian orang tentunya.
Lihat saja sekarang, Menma kini lebih banyak menghabiskan waktunya untuk belajar dengan banyaknya prajurit yang menjaga, begitu pula nasib sang kakak Naruto, yang sama sulitnya untuk mengambil jarak privasi karena banyaknya dayang dan prajurit yang terus mengikutinya.
"Ibunda aku meminta izin untuk berkunjung ke kediaman Uchiha, boleh?" tanya Naruto pada ibunya yang kini tengah merangkai bunga di kamarnya.
"Untuk apa kau kesana Naru? Bertemu dengan Sasuke?" tanya Kushina menyelidik, senyum penuh canda terpatri di bibir merah ibunya.
"Ti-tidak. A-aku hanya ingin mengunjungi bibi Mikoto,dan mengobrol dengannya," jawab Naruto gugup, ibunya memang tahu saja jalan fikirannya ini.
"Araa. Memangnya mengobrol dengan Ibunda saja tak cukup. Benar kau kesana hanya untuk bertemu Mikoto?" tanya Kushina lagi, semakin gemas melihat putrinya yang beranjak dewasa, dan lihat wajahnya yang terlihat manis saat memerah itu, rasanya menyenangkan menggoda putri kesayangannya ini.
"Ibunda..." rengek Naruto,
"Baiklah, tapi kau akan ditemani oleh prajurit dan juga Ayame. Bagaimana?"
"Emm... Baiklah, aku akan kesana dengan Ayame dan prajurit." ujar Naruto yang sebenarnya malas jika harus diikuti oleh prajurit pilihan ibunya.
.
"Ayame, siapkan tandu, aku mau ke kediaman Uchiha." perintah Naruto saat keluar kediaman sang ibu.
"Sekarang Yang Mulia?" tanya Ayame memastikan.
"Tidak, tahun depan. Ya, tentu sekarang Ayame." ujar Naruto kesal.
.
.
.
"Bibi Mikoto," seru Naruto memanggil,
Perjalanan yang dia tempuh padahal cukup jauh, tapi dia tak merasa lelah sama sekali, yang ada dia begitu bersemangat.
"Ya-Yang Mulia, Anda ada disini?" tanya Mikoto terkejut akan kedatangan Naruto.
"Tentu saja aku berkunjung. Aku menunggu Bibi dan Sasuke, tetapi kalian tidak datang berkunjung lagi, Maka aku saja yang berkunjung. " jawab Naruto dengan senyum cerahnya.
"Apa tak boleh?" tanya Naruto dengan wajah dibuat-buat sendu.
"Ti-tidak Yang Mulia. Hanya saja saya terkejut. Ayo masuk Putri, kita berbincang didalam." ajak Mikoto menyambut dengan ramah,
"Ayame ikut aku, kalian tunggu diluar dan ini perintah." ujar Naruto menatap 10 prajurit yang mengiringinya.
.
.
.
"Bibi, Sasuke dimana? aku tak melihatnya?" tanya Naruto yang sudah nyaman duduk diruang tamu,
Menatap kesana kemari mencari si bungsu Uchiha yang tak terlihat batang hidungnya.
"Sasuke tengah menghadiri pelajaran tambahan. Dia tengah mengasah ilmu pedangnya. Apa Yang Mulia kesini hanya untuk menemui Sasuke?" tanya Mikoto tersenyum ramah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Crown - 宝座 [END]
FanfictionYang dia lakukan hanyalah berkorban untuk keluarganya meski harus meninggalkan orang yang dia cintai. Statusnya yang merupakan seorang putri dia buang demi keluarganya. Membiarkan kekasih hatinya menganggap dirinya tiada. Semua karena perebutan taht...