Bagian 11 : Sai

2K 331 63
                                    

Diumurnya yang mencapai 10 tahun. Dia dikirim ke kerajaan Ame untuk belajar atas perintah Raja,

Ayahnya mengizinkan, tapi ibunya terlihat tak rela meski tetap mengizinkannya pergi,

Dan dia? Dia hanya mengikuti perintah saja.

Dari kecil dia sudah terisolasi,

Dia jarang keluar istananya,

Dia bahkan tak dikenal dikalangan orang-orang istana,

Tetapi meski dia kesepian, dia tak mengeluh jika setiap hari melihat senyum cerah putri sulung kerajaan Namikaze itu.

Meski umurnya lebih tua dirinya tapi Naruto tetaplah kakaknya... Kakak sepupunya.

"Saiiii...."

Sai tersenyum saat melihat Naruto berlari mendekatinya yang tengah belajar di gazebo,

"Putri Naruto,"

Wajah Naruto seketika menjadi masam,

"Naruto," ralat Sai,

"Sedang apa?" tanya Naruto duduk didekat Sai yang masih memegang bukunya,

"Belajar,"

"Membosankan. Mainlah bersamaku Sai,"

"Anda kabur dari pelajaran lagi?" tanya Sai masih dengan kata-kata hormat dan formal,

"Hahaha.... dayang Chiyo bisa aku tipu dengan mudahnya," tawa Naruto kesenangan,

"Hoo... Hamba jadi ditipu Yang Mulia?"

Sai tersenyum saat melihat wajah pucat dan paniknya Naruto,

"Huaaa... Sai tolong aku," Naruto menyembunyikan diri dibalik punggung Sai, tak ingin bertatap muka dengan dayang kepala itu.

"Pangeran tolong berikan Putri Naruto pada hamba," pinta Chiyo dengan suara lembut,

"Huuu dayang Chiyo menyebalkan. Jika pada Sai kau baik!!!"

"Itu karena Pangeran Sai penurut dan rajin belajar, tidak seperti Anda."

"Dasar dayang Chiyo menyebalkan," Naruto berlari menghindar saat Chiyo mencoba menangkapnya,

"Haha kejar aku jika bisa. Ayo Sai kita pergi,"

Naruto menarik Sai untuk berlari besamanya,

Sai hanya mengikuti, momen yang paling dia sukai...

Momen bersama Putri sulung Namikaze.

.

"Kau akan dikirim ke Ame untuk belajar Sai,"

Sai menatap ayahnya tak percaya.

Setelah dia terasing di kediamannya sekarang dia harus pergi jauh meninggalkan istana?

"Ta-tapi kenapa Ayah?"

"Yang Mulia Raja memerintahkan itu. Titah raja harus dilaksanakan,"

"Kenapa kau tega Nagato? Dia putra kita. Kau ingin melihatku mati karena terlalu merindukannya," ujar Konan tak terima,

"Dia akan pulang jika selesai dengan pendidikannya,"

"Baik Ayah,"

.

"S-sai ma-mau meninggalkanku?" wajah Naruto memerah menahan tangis,

"Sebentar saja ya?"

"La-lalu si-siapa yang akan menemaniku bermain?"

"Bukankah ada Pangeran Agung?"

"Menma masih kecil. Sai jahat, aku membencimu,"

Sai hanya menatap gadis kecil itu berlari, berlari menjauhinya.

Crown - 宝座 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang