Bagian 21 : Kembalinya Putri yang hilang

1.9K 279 25
                                    

"Buka gerbang!!"

Sebuah tandu memasuki halaman istana,

Seseorang keluar darisana.

Namikaze Mei tersenyum miring menatap istana yang sudah lama dia tinggalkan.

"Ayo Jenderal." ajak Mei pada Jiraya yang selalu menemaninya sampai sekarang kembali ke rumahnya lagi.

Nagato berjalan tergesa-gesa,

Kabar yang diterimanya tak salah bukan?

Tadi penjaga gerbang mengatakan jika ada seseorang yang menunjukan tanda pengenal dengan nama Namikaze Mei.

"Pu-putri Mei..." panggil Nagato saat melihat Mei yang berjalan santai bersama seorang pria tua yang dikenalnya sebagai Jenderal besar yang menghilang bersamaan dengan putri Mei.

"Putri Mei memberi hormat pada Yang Mulia Raja Nagato, semoga Anda diberi kesehatan dan umur panjang."

Nagato memburu adiknya dan memeluknya erat.

"Syukurlah kau kembali adikku, syukurlah." bisik Nagato,

Mei tersenyum kecil.

"Anda terlihat lebih tua dari usia sebenarnya. Jagalah kesehatan dengan baik Yang Mulia."

"Banyak hal yang ingin kuceritakan. Sebelum itu kau harus istirahat, dan temuilah Ibu suri, beliau pasti senang melihatmu."

"Tentu Yang Mulia."

.

.

.

Kini karavan milik Mei sudah diambil alih oleh Iruka dan mereka sudah pindah ke tempat yang baru.

Penginapan 'Maple' itu nama penginapan yang di kelola karavan sekarang.

Dan kini mereka tengah berkumpul di ruang tengah tempat yang akan dijadikan aula pertunjukan nanti kedepannya.

"Ketua yang kita kenal adalah Putri Namikaze Mei yang hilang. Mungkin dari kalian merasa asing atau bahkan merasa amat mengenalnya. Tapi satu hal yang pasti, Putri Mei sungguh-sungguh menjadi pemimpin kita, membawa kita ketempat yang lebih baik dari yang dulu. Kalian tidak ditinggalkan, Beliau hanya kembali ke tempat semula. Jika dari kalian ingin bertanya silahkan." ujar Iruka panjang lebar.

"Tuan apa benar jika Putri Mei menghilang untuk mencari pengikut setia?" tanya Rin,

Iruka menggeleng, "Tidak. Dia menghilang karena tengah melakukan misi rahasia dari kerajaan. Ada lagi?"

"Lalu bagaimana pekerjaan sampingan kita?"

"Tetap. Kita tentu akan membantu rakyat kurang mampu dengan melakukan pencurian. Tetapi, tak seperti dulu, eksistensi kita perlu dikurangi, dan sebisa mungkin kita membantu rakyat kurang mampu dari penghasilan karavan. Ada lagi?"

"Sepertinya tak ada yang akan bertanya lagi. Perkumpulan dibubarkan, dan jangan lupa malam ini pembukaan perdana penginapan Maple."

.

Naruto mengikuti langkah Iruka dan menariknya kedalam kamar yang kini dia tempati.

"Kenapa bibi Mei membuka identitasnya?" tanya Naruto tanpa basa-basi,

"Perintah dewa tentu saja."

"Aku tak tahu itu. Lalu kapan aku juga bisa kembali?"

"Tunggu saja."

"Tetapi..."

"Dengar Naru. Kita tak bisa gegabah, kau dianggap mati tapi Mei dianggap hilang. Kau tahu maksudnya? Jika kau kembali sekarang istana akan semakin heboh, tak ada hal baik yang akan terjadi nantinya. Percayakan semuanya pada bibimu, kau kuangkat sebagai wakilku, aku harus sering ke kuil naga, dan tak mungkin mengurusi semua urusan karavan seorang diri, mengerti?"

Crown - 宝座 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang