Bagian 24 : Awal pertempuran sebenarnya

1.7K 258 17
                                    

Dengan langkah gontai Naruto memasuki kamar miliknya yang ada di penginapan milik karavan.

Dia menatap dirinya dicermin buram yang tersedia disana untuk dia berhias jika tampil.

Rambutnya kembali pirang entah kapan, dia tak sadar jika rambutnya sudah kembali.

Apa yang harus dia lakukan sekarang?

'Rambutmu akan selamanya seperti itu.'

"Kau kah itu dewa?"

'Ya,'

"Ba-bagaimana i-ini..."

'Raja Langit murka karena kau terus melanggar peraturan, aku yang sudah kehilangan kekuatan tak lagi bisa melindungimu, maaf.'

Naruto menggeleng.

"Aku yang bersalah disini. Karenaku kau kehilangan kekuatan, tak bisa kembali ke kerajaan Langit. Maaf karena keegoisanku."

'Kau mungkin membenciku, tapi aku menyayangimu Naru. Mungkin untuk beberapa lama aku tak bisa menemuimu, aku harus bersemedi. Sebagai hadiah terakhirku, aku akan mengembalikan rambutmu menjadi merah, mungkin hanya bertahan paling lama satu bulan, dalam satu bulan itu selesaikan semua masalah kerajaan Konoha.'

"A-apa akan lama? A-apa dewa Naga akan pergi karena aku egois?"

'Tidak nak. Kemarilah, ini berkah terakhirku.'

Dewa itu memeluk Naruto dan mengeluarkan cahaya yang menyelimuti kerajaan Konoha itu.

.

Rambut Naruto akhirnya kembali merah,

Dia menangis saat sang dewa yang selalu dia salahkan menghilang pelahan menjadi butiran cahaya.

'Maaf Sasuke, tapi mungkin untuk sekarang aku tak akan bertemu denganmu, aku harus menyelesaikan misiku agar bisa kembali padamu.' Batin Naruto.

Dia mengikat rambutnya tinggi, menghapus air matanya.

Sorot matanya berubah. Sorot penuh tekad siap bertempur.

.

Iruka menatap Naruto bingung,

Tak biasanya gadis itu ada dikamar miliknya.

"Naru..."

"Iruka-san, kumpulkan orang kepercayaan kita. Aku akan memulai rencana yang selama ini aku tunda, kirim undangan pada Menma, jika ada Sasuke mencoba mengunjungi penginapan dan mencariku tolong halangi dia saat di depan penginapan, jangan sampai dia masuk."

"Yang Mulia?"

"Tidak ada waktu lagi. Cepat!!"

"Hamba siap menjalankan perintah."

.

.

.

Menma menatap bingung undangan dari penginapan 'Maple'. Dan yang lebih mengejutkan adalah stempel yaang ada disana,

Itu stempel milik kakaknya bukan?

Stempel milik Putri Naruto.

"Bagaimana menurutmu Kimimaro?" tanya Menma meminta pendapat,

"Penginapan itu dikelola oleh Umino Iruka, mantan penasehat Ayah Anda yang didirikan oleh Putri Mei. Pasti ada sesuatu, menurut hamba Anda perlu kesana untuk memastikan."

Menma mengangguk, mengambil jubah berlambang kerajaan Konoha, memperhatikan pada semua orang jika dia adalah seorang Pangeran, karena saat ini dia membutuhkan dukungan rakyatnya, dia bersaing dengan sepupunya Sai.

Crown - 宝座 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang