Naruto mendudukan dirinya dan membuang nafas,
Dia tak mau lagi-lagi menjadi pengganti Ino,
Menari dan bermain kecapi itu melelahkan, dan yang lebih melelahkan adalah menari,
"Lelah?" Sai memberikan segelas air,
"Sangat. Kau masih disini? Tak pulang?"
"Hm pulang? Kemana?"
"Istana..."
"Istana?"
"Kau sudah memberi hormat pada Yang Mulia Raja Nagato dan Permaisuri Konan bukan? Itu artinya kau sudah harus kembali pada kehidupan asalmu, Sai."
"Kau tahu siapa aku tapi tak menunjukan rasa hormat?"
"Ya,"
"Aku tak akan pulang. Aku betah disini,"
"Cih,"
"Aku akan terus bersamamu sampai kau mengatakan mau menjadi istriku," seru Sai,
Naruto mendengus dan berjalan pergi.
"Aku serius!!!" teriak Sai, dan tersenyum saat Naruto terus berjalan tanpa menatap dirinya.
.
.
.
"Shika... Penari itu, siapa namanya tadi?" tanya Sasuke penasaran,
Sekilas tadi dia melihat lengan wanita itu dan dia menemukan gelang yang sama dengan yang dulu dipakai Naruto, meski iya benar kebetulan, entah kenapa dia penasaran.
"Kalau tak salah namanya Kage nama aslinya Ino,"
"Ino?"
"Ya,"
Apa yang kau harapkan Sasuke? Kau ingin itu Naruto? Kau lupa jika Narutonya sudah terbaring didalam tanah gelap dingin dan pengap itu?
"Kenapa memangnya?"
Sasuke menggelang, sepertinya dia butuh istirahat lebih.
.
"Naru tunggu...."
Reflek Sasuke mencari asal suara,
Seorang wanita berjalan melewatinya, memakai cadar berjalan tergesa-gesa dan orang yang mengejarnya itu kalau tak salah Iruka.
"Cepatlah Iruka-sensei,"
Suaranya... Terdengar tak asing,
"Sasuke. Oii jangan melamun ayo," ajak Shikamaru.
Seperti orang bingung, Sasuke hanya mengikuti langkah menuju tempat kudanya disampan.
Naru... Naruto? Naruto iyakan?
"Oii kau itu kenapa? Mabuk?" tanya Shikamaru,
"Ti-tidak..."
Tadi dia hanya mendengar nama Naru bukan Naruto. Naru bukan hanya panggilan untuk Naruto, bisa saja Narumi, Naruko, Naru... Ahh entahlah dia pusing.
.
.
.
"Jadi sensei sudah melakukan hal yang aku minta?" tanya Naruto saat sampai di penginapan, duduk dihadapan Iruka yang menikmati segelas teh yang masih mengepul,
"Ya Yang Mulia,"
"Jangan memanggilku dengan sebutan itu,"
"Maafkan hamba,"

KAMU SEDANG MEMBACA
Crown - 宝座 [END]
FanficYang dia lakukan hanyalah berkorban untuk keluarganya meski harus meninggalkan orang yang dia cintai. Statusnya yang merupakan seorang putri dia buang demi keluarganya. Membiarkan kekasih hatinya menganggap dirinya tiada. Semua karena perebutan taht...