Bagian 29 : Menuju akhir

1.5K 222 24
                                    

Mei duduk diam tak bergerak didalam penjara,

"Menyerahlah Putri Mei, akui jika kau membunuh Raja Nagato." Yahiko berjapan dengan wajah mendongkak,

"Kakakku dibunuh olehmu pejabat Yahiko," desis Mei.

"Anda yang membunuhnya Putri Mei, dayang yang menjadi orangmu tertangkap dan mengaku kaulah yang memberi perintah."

"Beraninya kau!!"

"Dan sebentar lagi Sai akan naik tahta."

"Tidak selama segel Putra Mahkota tak ada,"

"Segel raja juga cukup."

Mei menyeringai, "Jika kau menemukannya."

Seorang kasim mendekati Yahiko dan membisikan sesuatu, wajah Yahiko terlihat marah, dia menatap Mei yang masih menyeringai.

"Kau tahu sesuatu bukan Putri Mei?!!"

"Entahlah."

"Dimana segel raja yang asli?" tanya Yahiko kesal,

Mei membalikan badan, memunggungi Yahiko tak peduli.

"Saat Sai naik tahta mungkin aku juga terbunuh. Lebih baik aku diam disini seumur hidupku,"

"Cari semua orang yang berhubungan dengan Nagato sebelum kematiannya!!"

.

.

.

"Apa paman tahu dimana kakakku?" tanya Menma pada Kakashi,

Jenderal muda itu terdiam, menatap ikan yang ada dalam kolam,

"Paman?"

Masih tak ada tanggapan,

"Jenderal Kakashi!!" panggil Menma menaikan suaranya beberapa oktaf,

"E-eh... Ya?"

"Pergilah paman. Selamatkan bibi Mei hiduplah ditempat yang oranglain tak mengenal kalian, saat aku sudah naik tahta kembalilah."

"Pangeran Agung?"

"Kau melamun sedari tadi, kau mengkhawatirkan bibi bukan?"

"Bukan itu maksudku Yang Mulia."

"Selamatkan bibi. Aku baik-baik saja, masih ada orang yang mendukungku."

"Tetapi..."

"Ini perintah Jenderal!!"

.

.

Menma membuang nafas lelah. Sebenarnya dia cukup kerepotan sekarang,

Pertama, kakaknya menghilang entah kemana dari kediaman Uchiha diikuti oleh Sasuke,

Kedua, surat pengangkatannya sebagai Putra Mahkota sah ternyata ada pada kakaknya, Konohamaru yang berkata seperti itu,

Ketiga, pamannya yang meninggal dunia dan bibinya yang terkurung dipenjara, dan ibunya tak sadarkan diri,

Keempat, calon istrinya masih berkabung harus mengikutinya menyusun rencana pengambilan tahta meski dia sebenarnya tak tega,

Kelima, pengikutnya mulai takut akan kematian yang datang jika terus bersamanya.

"Yang kupunya hanya segel raja. Dan itu artinya aku harus bergerak lebih cepat." gumam Menma menatap Sakura yang akhirnya bisa tertidur setelah terus menerus menangisi kematian kakeknya.

"Yang Mulia. Istana tengah gempar, bukankah seharusnya Anda kesana?" tanya Kimimaro,

"Tentu aku akan kesana bersama pengikutku, mengambil apa yang menjadi hakku."

Crown - 宝座 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang