Bagian 10 : Langkah

2.1K 334 41
                                    

Naruto menyandarkan tubuhnya di batang pohon Sakura, menatap kesekelilingnya dan membuang nafas.

Dia menendang-nendang pasir yang ada disana karena bosan,

"Lama sekali," gumam Naruto kesal,

Pasalnya tadi Sasuke pamit pergi dan belum juga kembali, dia sudah bosan menunggu.

"Maaf..."

Naruto menatap Sasuke yang terengah-engah datang menghampirinya,

"Lama,"

"Maaf aku tadi mencari sesuatu dulu. Ulurkan tanganmu Naru," ujar Sasuke,

Gadis itu mengulurkan tangannya bingung,

"Mungkin terdengar konyol. Tapi aku juga sudah menyukaimu sejak dulu, saat melihatmu menangis di dekat kolam. Saat itu aku ingin menyapamu, tapi aku takut. Aku takut jika kau tak menyukaiku. Karena sekarang aku juga tahu kau menyukaiku, maka aku akan mengikatmu terus disampingku. Menghabiskan hidupku hanya bersamamu,"

Sasuke memasangkan sebuah gelang yang baru dia beli,

Naruto menatap gelang itu dan tersenyum, "Dan aku akan selalu ada disampingmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naruto menatap gelang itu dan tersenyum, "Dan aku akan selalu ada disampingmu. Aku tak akan membiarkanmu pergi, kau milikku Uchiha Sasuke,"

.

.

.

.

.

Naruto membuka mata, melirik Neji yang terus menemaninya.

"Kita hampir sampai di kerajaan Konoha Nona," ujar Neji memberitahu,

Ah benar. Saat memasuki kereta kuda dia langsung terlelap karena efek obat racikan Mei,

"Aku ingin menaiki kudaku Neji. Suruh berhenti,"

"Tetapi luka..."

"Aku baik-baik saja. Kau memperlakukanku seperti seorang putri manja hah?!! Aku ini kuat, sebuah anak panah seperti itu hal mudah untuk kutangani,"

Neji membuang nafas. Ingin rasanya dia berteriak dan mengatakan jika Naruto memang putri, dan sudah biasa bukan jika putri manja? Ahh tapi dia lupa Naruto bukan putri kebanyakan.

"Tetapi Ketua Mei mengatakan jika Anda keluar dari kereta maka hukuman menanti,"

Wajah Naruto pucat seketika,

"Baiklah aku akan istirahat. Puas?!!"

Neji mengangguk, ternyata menggunakan nama Ketua karavan ini sangat efektif,

Crown - 宝座 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang