#02

9.2K 359 32
                                    

Kenalin, gue Victor Bayu Erlangga. Khusus lo, panggil gue Bayu.

****

Aletha berdecak sebal karena Arnold belum juga datang ke parkiran. Sudah lebih dari lima belas menit dia berdiri di parkiran.

Ponselnya bergetar ada satu notifikasi dari Line-nya. Pesan dari Arnold.

Arnold: gw udh di rumah.

Aletha: wtf!!!!

Aletha: kelar lo sm gw ntar

Aletha: siap aja jdi samsak

Arnold: wine! You want?

Aletha: never

Aletha: reject

Arnold: mlm nanti kta party

Aletha: deal!!

Aletha melock ponselnya lalu memasukkan benda pipih itu ke dalam tas gendong hitam dengan grafiti bertuliskan the dk monster.

Saat dia mulai berjalan menuju gerbang untuk mencari taksi dia bertemu dengan cowok bertubuh jangkung dan berwajah datar juga bibir yang tebal.

"Butuh tumpangan?"

"Sorry ya, tapi gue gak kenal sama lo. Jadi, lebih baik gue balik sendiri aja." tolak Aletha.

"Kenalin, gue Victor Bayu Erlangga. Khusus lo, panggil gue Bayu." cowok itu memperkenalkan diri lalu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

Aletha menatap sebentar tangan itu lalu ke wajah Victor. Kalau biasanya dia selalu menepis tangan orang yang mengajaknya bersalaman, kali ini dia tampak ragu untuk melakukannya.

Dengan sedikit tidak yakin, Aletha membalas uluran tangan itu.

"Gue Aletha." singkatnya lalu melepaskan tangannya dari tangan Victor. "Tapi gue gak bakal manggil lo Bayu."

Victor terkekeh, "itu terserah lo. Kalo suatu saat lo pengen manggil gue dengan nama lain, gue udah izinin lo kalo lo mau manggil gue dengan nama Bayu."

"Asal jangan panggil Erlangga aja."

Aletha menaikkan satu alisnya. Lewat alisnya dia mengatakan apa-peduli-gue. Tapi Victor dia salah mengartikan bahasa yang Aletha katakan dengan alisnya.

"Karna Erlangga juga bakal jadi nama lo."

Aletha berdecih. "Pukulan kemaren buat lo jadi masih tidur sampe sekarang ya? Gue saranin, cepet bangun." Aletha menepuk pundak Victor yang lebih tinggi darinya.

Aletha enyah dari hadapan Victor. Dan tepat saat dia sampai di gerbang, ada taksi yang melintas.

Aletha menyetop taksi itu. Sebelum masuk dia menyempatkan diri untuk menunjukkan senyum sinisnya untuk Victor.

Taksi bergerak pergi dan Victor masih belum pergi.

"Sayangnya seorang Victor belum pernah main-main dengan kalimatnya."

alvino✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang