#09

4.3K 159 7
                                    

Makasih sebelumnya buat yang udah vote di chapter sebelumnya, semoga gak bosen sama cerita saya.

Makasih juga buat yang udah masukin alvino ke reading list kalian.

Happy reading 💞

•*•*

Di sini Aletha sekarang berada. Duduk melamun di atas kursi tinggi sambil memegang sebotol minuman beralkohol.

Dia bahkan tidak fokus saat Reno mengajaknya berbicara. Aletha masih terbayang-bayang akan kedatangan Royyan ke rumahnya.

Aletha kira Royyan sudah mati setahun lalu. Karena terakhir kali dia mendengar kabar kalau Royyan diserang oleh seseorang.

Aletha sendiri tidak pernah mencari atau memperdulikannya lagi. Jadi dia tarik kesimpulan kalau, seorang Royyan Richardo sudah tiada.

"Tha, lo denger kan apa yang gue tanyain barusan?" tanya Reno setelah mengguncangkan bahu Aletha.

"Emang lo tanya apa barusan?" tanya Aletha balik sambil menggaruk tengkuknya lalu dia mulai meminum minumannya lagi.

"Lo siapanya yang lo tampar tadi?" mendengar pertanyaan itu Aletha jadi memalingkan wajahnya dan menatap ke segala arah.

"Bukan siapa. Gue keluar dulu. Thanks minumannya." pamit Aletha sambil menunjukkan botol yang masih terisi setengah lalu melenggang pergi.

Reno sendiri yang melihat kepergian Aletha cuma geleng kepala.

"Mas." panggil Reno lalu menunjukkan ketiga jarinya yang berdiri ke atas kepada seorang bartender. "Yang biasanya."

Bartender itu tampak memperhatikan Reno sebentar sebelum dia menunjukkan ibu jarinya.

Tak lama kemudian tiga gelas wiski sudah ada di atas meja. Dan Reno sekarang sudah menenggak salah satu wiski dari tiga gelas itu.

Aletha keluar dari bangunan club, seperti pertama kali dia kemari. Sekarang dia sudah duduk di atas kap mobil milik Reno.

Setelah melepas jaket jeans yang dia pakai Aletha menaruh jaket itu di samping tempatnya duduk. Aletha mendongakkan kepala lalu menatap gemerlapnya bintang.

Lalu Aletha kembali menatap lurus ke depan dan sesekali menenggak minumannya. Seseorang duduk di samping Aletha membuat Aletha jadi menoleh.

Sejurus kemudian dia tersenyum, orang yang duduk di sampingnya itu juga ikut tersenyum. Lalu dia merangkul leher Aletha dengan senyum yang masih mengembang di wajahnya.

"Wine. Apa kamu belum bosan dengan minuman itu?" tanya orang itu dengan bahasa Inggrisnya.

Aletha mengangkat botol itu tinggi-tinggi. Dia dan orang itu memperhatikan botol yang ada di tangan Aletha.

"Wine aku tidak akan pernah bosan. Tapi aku sudah lama bosan denganmu!" jawab Aletha lalu mendorong orang itu menjauh.

Aletha melirik jam tangannya. Sudah tengah malam. Lalu mulai banyak orang yang keluar dari bangunan club.

Begitu Aletha melihat Reno dia langsung tersenyum. Dan Reno juga membalas senyumnya. Yang tentunya mereka berdua tidak pernah lepas dari pengawasan mata seseorang.

"Aletha!" panggil Royyan saat dia melihat Aletha dipeluk Reno dari samping. Royyan akhirnya mendekat karena Aletha tidak menggubrisnya.

Royyan mengambil tangan Aletha yang sedang memegang botol lalu tatapan tajamnya tertuju pada Reno. "She's mine!"

alvino✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang