#10

4.1K 140 2
                                    

Terimakasih buat yang udah vote di chapter sebelumnya😍
Happy reading 💞

•*•*

Ketika yang diragukan benar terjadi.

****

Sudah beberapa minggu ini setelah balapan itu Victor dan Aletha, keduanya semakin merenggang.

Untuk sekarang setiap pulang sekolah Aletha tidak perlu dulu pergi menggunakan taksi. Karena orang dengan mobil sport hitam selalu menunggunya di gerbang.

Baik Victor dan Aletha sebenarnya hanya bersikap biasa saja selama beberapa minggu ini. Seperti menyapa saat bertemu, mengobrol, dan yang lain seperti biasa yang mereka berdua lakukan. Yang membuat mereka berdua terkesan jauh adalah, karena adanya Reno.

Sekarang Aletha lebih sering bersama Reno daripada bersama dengan Victor. Dan tentang Royyan, entah ke mana lagi dia sekarang.

Yang jelas dia tidak muncul di hadapan Aletha lagi setelah malam itu.

Sekarang kurang lebih dua minggu lagi ujian kenaikan kelas akan segera dilangsungkan. Dan Aletha tidak mempermasalahkan itu.

Keadaan the monster di Brazil juga sudah jauh lebih baik. Karena mereka berhasil bangkit dari kekalahan. Sekarang Aletha sudah jadi semakin lega. Setidaknya amarahnya berkurang.

Selama beberapa minggu ini pula Yoga merasa keraguannya menjadi terbukti sedikit demi sedikit. Keraguan akan cara yang Aletha pilih untuk hubungannya dengan Victor.

Melihat kedekatan Aletha dan Reno yang semakin hari semakin menjadi membuat dia setiap hari terus menanyakan tentang cara yang Aletha pilih itu. Seolah belum lelah menanyakan, sekarang Yoga akan menanyakannya lagi.

"Tha, lo yakin kan cara aneh lo itu gak akan berdampak apa-apa sama diri lo?"

Aletha mengangguk, anggukan untuk hari ini sedikit berbeda. Jika biasanya Aletha mengangguk dengan semangat untuk hari ini seperti ada keraguan.

"Yakin lo?" tanya Yoga sekedar untuk memastikan.

Sekarang Aletha menggeleng dengan raut muka bingungnya.

"Gue jadi bingung gini Yog." jawab Aletha sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Jadi..." Aletha langsung menutup mulut Yoga sengan sebelah tangannya.

"Halo?"

"Besok istirahat pertama temui gue di taman belakang."

Aletha tersenyum lalu mengangguk walau tidak dapat dilihat si penelepon.

"Oke. Emang mau ngapain?"

"Besok juga lo tau."

"Ishh.. Jan buat gue penasaran."

"Haha.. Kalo gue kasih tau sekarang gak jadi surprise namanya."

"Apaan sih, kok lo jadi gak jelas gini?"

"Ditunda dulu ya keponya.. Dan jangan tanya gue lewat pesan terus atau gue ngambek dan batalin ketemuan besok."

"Ya udah kalo mau dibatalin. Gue juga gak rugi."

alvino✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang