#38

2.3K 74 27
                                    

Hari ini Aletha sudah rapi dengan pakaian formalnya. Ditambah dengan riasan tipis di wajahnya yang semakin membuat dia tampak bersinar.

Aletha merapikan pakaiannya lagi. Tentunya dia tidak ingin terlihat konyol di depan banyak orang. Karena hari ini wisuda Victor dilaksanakan.

Aletha meninggalkan ruangannya sekitar jam sepuluhan. Pergi dengan mobilnya dan membawa sebuket bunga juga hadiah kecil untuk Victor. Yang sebenarnya dia sangat malas untuk membawa dua barang itu.

Mobil yang Aletha kemudikan berhenti di parkiran kampusnya dulu. Sejak masih di rumah Aletha sudah menduga kalau begitu sampai di sini dia pasti akan mendapat banyak sorotan. Bukan karena hal yang tidak-tidak, tetapi karena berhenti kuliah untuk meneruskan usaha ayahnya.

Dan itu terbukti berhasil. Sangat membanggakan tentunya, karena saat itu usia Aletha masih terbilang muda untuk mengurus sebuah perusahaan.

Aletha keluar dari mobilnya dengan membawa serta kedua benda yang tadi menempati jok kosong di sampingnya. Berjalan menuju gedung tempat acara wisuda akan diberlangsungkan.

Saat sampai di aula, banyak mahasiswa dan mahasiswi yang menatap Aletha kagum setengah tak percaya. Karena dulu saat berangkat kuliah Aletha lebih sering memakai sepatu, celana jeans, kaos lengan pendek sebagai atasan, dan ditutup dengan jaket kulit atau terkadang hoodie dengan warna gelap.

Sementara sekarang, Aletha memakai setelan jas, rok selutut, bersepatu tumit tinggi. Intinya sangat terlihat formal seperti pekerja kantoran pada umumnya.

Banyak yang menyapa Aletha dan hanya Aletha tanggapi beberapa saja yang dia kenal. Selebihnya dia acuhkan. Bukan karena sombong atau tidak mau bersikap lebih ramah, tetapi baginya itu terlalu membuang-buang waktu.

Ponsel di saku jas yang Aletha kenakan berdering. Membuat Aletha berhenti untuk mengambil ponselnya. Begitu membaca nama si penelepon yang ada di layar, Aletha langsung menjawabnya. Menempelkan ponsel di telinganya, lalu kembali meneruskan langkahnya.

"Halo."

"Aku di depan gedung. Kamu di mana?"

"Otw ke sana."

"Oke aku tunggu. Btw, kamu udah sarapan, kan, tadi sebelum ke sini?"

"Udah." bohong Aletha.

"Pake apa coba?"

"Nasi goreng. Dibikinin sama Mama Sophi terus dianter ke kantor." untuk kali ini Aletha tidak berbohong, karena memang benar adanya. Hanya saja nasi goreng itu belum dia sentuh sejak Sophia mengantarkannya.

"Oh, ya udah."

Aletha hanya membalas dengan deheman, lalu dia memutuskan sambungan telepon. Memasukkan kembali ponsel ke dalam saku jas abu-abunya.

Setelah beberapa saat Aletha berjalan akhirnya dia sampai di depan gedung yang digunakan untuk acara wisuda. Aletha menemukan Victor tepat di depan pintu gedung itu.

"Congratulation buat kamu!" ucap Aletha dengan senyum menghiasi wajahnya.

"Thanks." balas Victor dengan senyum mengembang juga di wajahnya.

Aletha merentangkan kedua tangannya bermaksud menyuruh Victor untuk memeluknya. Kebalik memang. Harusnya Aletha yang langsung memeluk Victor.

Victor maju selangkah, lalu dia memeluk Aletha dengan erat. Mencium puncak kepala Aletha menyalurkan seluruh rasa sayangnya. Lalu, saat ada orang yang menghampiri mereka berdua barulah Victor melepaskan pelukannya.

alvino✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang