#11

3.8K 145 24
                                    

Terimakasih buat yang udah vote di chapter sebelumnya 😍
Happy reading 💞

•*•*

Jangan pergi. Aku bahkan masih belajar untuk menerima kamu dalam hidupku.

****

Aletha sedang berlari sekarang. Dia bahkan tidak perduli dengan orang-orang yang memperingatkannya untuk berhati-hati.

Akhirnya Aletha sampai di tempat tujuannya. Aletha mengernyit bingung. Karena tempat itu kosong tak ada orang satu pun di sana. Aletha sekarang menyesali aksi lari-lariannya agar tidak terlambat sampai di sini.

Saat Aletha berbalik dan akan melangkah pergi dengan wajah suramnya, ada suara yang membuat dia berhenti dan tersenyum di tempat. Lalu dia berbalik, dan menemukan orang yang menyuruhnya ke sini.

"Wish you all the best dear."

Aletha tersenyum lebar lalu melangkahkan kakinya menghampiri Reno. Aletha memandang sekilas dua buah cup cake dengan lilin kecil di atasnya masing-masing.

"Ditiup dong. Jan lupa make a wish dulu."

Aletha menurut lalu memejamkan matanya dan mulai mengucapkan keinginannya dalam hati. Setelah deretan keinginannya dia ucapkan dia langsung membuka mata dan meniup kedua lilin itu.

"Kok gak mau mati sih?"

"Ah masa sih?"

"Beneran ini Zal. Lilinnya mati hidup lagi." balas Aletha lalu sibuk meniup lilin itu lagi. Tapi sama, lilin itu belum mau mati.

"Duduk dulu, biar gue bantu tiupin." Aletha mengangguk setelah dia menyelipkan anak rambutnya ke telinga.

Mereka berdua sudah duduk dan mereka juga sudah bersama meniup api yang menyala di lilin itu. Awalnya mereka tertawa karena lilinnya sudah mati tapi kemudian mereka berdecak sebal ketika lilin itu hidup lagi.

Dengan sekuat tenaga Aletha dan Reno meniup lilin itu. Mereka berdua tertawa jahat karena api lilin itu berhasil mereka padamkan hingga tidak hidup lagi.

"Kalo pake kue ribet bawanya jadi gue milih cup cake aja. Gak pa-pa kan?"

"Gak pa-pa kalik, lagian kalo pake kue nanti gak bakalan abis. Gue juga gak terlalu suka sama krimnya."

"Baguslah kalo gitu. Sekarang lo makan cup cakenya." tapi Aletha menggeleng kuat-kuat. "Kenapa? Semalem gue udah beliin cup cake ini buat lo."

"Kita yang makan, bukan gue aja." tegas Aletha lalu mengambil satu cup cake dari tangan Reno.

"Kok tau ulang tahun gue?" tanya Aletha di sela-sela makannya.

"Dari Arnold." mendengar itu Aletha menganggukkan kepalanya tiga kali.

"Rizal..."

"Hmm..."

"Rizal..."

"Hmm..."

"Rizal..." ucap Aletha sedikit keras karena Reno tak kunjung menoleh.

"Apa sayangnya Rizal?" tanya Reno menoleh ke Aletha.

alvino✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang