#15

3.1K 89 42
                                    

Terimakasih buat yang udah vote comment di chapter sebelumnya 😍
Happy reading 💞

*•*•

Malam ini malam terakhir bagi Aletha dan teman-temannya berpesta seperti Jumat malam biasanya. Karena hari Senin besok mereka akan menghadapi ujian akhir semester satu.

Apa saja yang terjadi malam ini seolah sengaja dibuat sama seperti saat malam pertama Aletha mengunjungi tempat ini, dan lawan Aletha nanti saat balapan juga sama, Victor dan Reno.

Mobil yang mereka berdua gunakan adalah mobil yang sama seperti dulu. Hanya saja mobil Aletha yang berbeda. Karena mobil yang dia kemudikan dulu sudah hancur saat kecelakaan yang merenggut sebagian ingatannya.

Setiap jam yang berlalu rasanya begitu cepat. Hingga tengah malam tiba, dan balapan akan segera dimulai.

Aletha memberikan botol minuman yang masih tersisa setengah pada Royyan. Lalu dia mulai masuk ke dalam mobilnya yang berwarna hitam. Seperti mobil milik Dominic Toretto di film Fast and Furious 8.

Aletha menghidupkan mesin mobilnya lalu dia jalankan sampai berhenti di belakang garis permulaan. Kaca mobil milik dua lawannya dibuka dan mereka juga meminta Aletha untuk membuka kacanya dengan isyarat.

Setelah terbuka semua Aletha menoleh ke samping kanannya dan melihat Reno sedang tersenyum di sana. Lalu dia menoleh ke kirinya dan melihat Victor juga sedang tersenyum di sana.

Tak lama kemudian Aletha memutuskan tatapan dan menutup kedua kaca mobilnya. Seorang perempuan berpakaian kurang bahan maju ke tengah jalan. Dia memberi aba-aba. Sebelum hitungan terakhir dia menyingkir dari jalanan, dan setelah hitungan terakhir diserukan, Aletha, Victor dan Reno langsung menginjak pedal gasnya.

Di tengah perjalanan tiba-tiba kepala Aletha terasa pusing. Mungkin efek seberapa banyak dia minum tadi, dan seingatnya botol yang dia berikan pada Royyan tadi adalah botol wine ketiga yang dia minum. Artinya dia sudah minum dua setengah botol minuman beralkohol.

Meskipun pusing Aletha tidak berhenti di tengah perjalanan. Dia terus menginjak pedal gasnya, walau pandangannya sudah mengabur secara perlahan.

Sampai akhirnya garis finish sudah ada di depan mata. Dengan kecepatan yang semakin tinggi Aletha berhasil memenangkan balapan malam ini.

Mobil berhenti lalu Aletha keluar. Dan dengan langkah sempoyongan dia menghampiri Royyan. Reno yang melihat Aletha berjalan seperti itu langsung keluar mobilnya.

"Royyan," erang Aletha tak begitu keras tapi berhasil didengar oleh Reno. Aletha mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menetralisir pandangan matanya yang mengabur. Dan yang berhasil dia lihat adalah, Royyan sedang memangku seorang perempuan berpakaian minim bahan sambil duduk di kap mobilnya, dengan posisi Royyan memeluk perempuan itu dan kepalanya yang bersandar di pundak dengan posisi kepala seperti orang tidur menyamping.

Walau berhasil dia lihat, tapi tetap saja hasil penglihatannya itu blur. Dengan gerakan cepat Reno menangkap tubuh Aletha yang mulai hilang keseimbangan. Dengan mata yang terasa berat untuk dibuka Aletha berusaha melihat Reno.

Aletha tersenyum, senyum yang selalu terlihat manis di mata Reno. Tangan Aletha yang terasa tidak ada tenaganya terulur untuk menyentuh wajah Reno.

Dengan senyum yang masih mengembang Aletha mulai mengusap lembut bibir Reno.

"Makasih sayang," lalu mata Aletha mulai terpejam rapat.

"Etha, sayang. Bangun, buka mata kamu." suara Reno mulai bergetar karena khawatir pada kondisi Aletha. Lalu Reno mendongak dan dia melihat Royyan masih belum beranjak dari tempatnya.

alvino✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang