#14

3.2K 98 30
                                    

Terimakasih buat yang udah vote comment di chapter sebelumnya 😍
Typo lapor ye
Happy reading 💞

•*•*

Melihatmu bisa tersenyum malu itu sangat menyenangkan. Dan akan lebih menyenangkan lagi kalau aku yang menjadi alasan kamu tersenyum malu.

****

Pagi ini Aletha berangkat ke sekolah bersama Royyan. Sama seperti akhir-akhir ini. Aletha memeluk Royyan dari belakang saat di perjalanan menuju sekolahnya.

Entah karena apa saat memeluk Royyan seperti saat ini dia merasa bingung sendiri dan dadanya juga terasa sesak. Karena merasa seperti itu Aletha jadi lebih mengeratkan pelukannya di perut Royyan.

Sekitar lima menit berlalu dan rasa bingung dan sesak itu belum juga hilang. Bahkan saat mereka sudah sampai di parkiran sekolah.

Begitu mesin motor mati Aletha langsung turun dan melepaskan helm yang dia pakai lalu memberikannya kepada Royyan.

"Kok mukanya kusut gitu? Kenapa?" tanya Royyan setelah tangannya menerima helm yang Aletha berikan dan menaruhnya di jok belakang motor.

"Hei, haloo.. Aletha.." Royyan menggerakkan tangannya di depan wajah Aletha karena Aletha tidak meresponnya tadi.

"Ha? Kenapa? Kamu ngomong apa tadi?" tanya Aletha dengan tampang bingungnya yang membuat Royyan jadi gemas sendiri.

"Ihh.. Royyan sakit tau pipi aku." gerutu Aletha karena Royyan mencubit kedua pipinya.

"Abis kamu gemesin."

"Aku jutek ya, tadi kamu ngomong apa?"

"Oh itu, kok muka kamu kusut banget tadi, belom disetrika ya sama Mbak Nina?" tanya Royyan bermaksud menggoda.

"Apaan sih, gak lucu."

"Siapa yang lagi ngelucu?"

"Kamulah, masa iya aku."

"Tapi aku gak ngelucu tadi." mendengar itu Aletha jadi salah tingkah sendiri.

"Ah udahlah, aku mau ke kelas." alih Aletha lalu berjalan meninggalkan Royyan dengan pipinya yang bersemu merah menahan malu.

Royyan yang melihat pipi Aletha yang bersemu merah jadi terkekeh sendiri. Royyan berdiri dan berjalan meninggalkan motornya untuk menyusul Aletha.

Begitu sampai di belakang Aletha, Royyan langsung memeluknya dari belakang. Dan dia juga mendekatkan kepalanya ke wajah Aletha. Membisikkan kata sayang di telinga kanan Aletha.

Aletha sendiri terus berusaha agar sudut bibirnya yang berkedut tidak tertarik ke atas. Royyan yang mengetahui itu jadi bersemangat untuk menggoda Aletha. Tidak perduli dengan tatapan tidak suka dan lain sebagainya dari para murid yang ada di sekitaran koridor.

"Tha, kamu cantik jadi aku makin cinta sama kamu."

"Gak! Aku jutek."

"Makin jutek kamu makin cantik. Semakin kamu cantik aku jadi makin cinta pastinya."

"Kamu gak jelas." ujar Aletha dengan senyum malu-malu yang menghiasi wajahnya.

Mata Aletha lalu melihat Sandra sedang melambaikan tangan ke arahnya. Tapi Sandra tidak sendiri, ada Victor dan Reno di sana. Entah sejak kapan Victor dan Reno jadi lebih sering bersama dalam satu waktu.

Dengan posisi Royyan yang masih sama, mereka berdua berjalan menuju Sandra dan yang lainnya. Saat mereka sudah berhenti melangkah, Royyan langsung melepaskan Aletha. Dan dengan canggung menatap Victor dan Reno bergantian.

alvino✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang