#13

3.8K 112 24
                                    

Terimakasih buat yang udah vote comment di chapter sebelumnya 😍
Typo lapor yaq
Happy reading 💞

•*•*

Aku tak bisa melakukan apa-apa. Yang kubisa hanyalah menunggu.

****

"Royyan." ujar seseorang dengan suara lirih.

Victor tersenyum kecut mendengar nama Royyan yang disebut. Sementara Reno sudah menjauhkan jarinya dari pipi Aletha dan menatap Aletha dengan tatapan kosong.

"Mereka siapa? Dan kenapa aku bisa di sini?" tanya Aletha dengan bahasa Inggrisnya.

Badan Reno menegak dan menegang. Sekarang dadanya semakin terasa sesak. Sadar situasi Victor langsung mencengkeram bahu Reno dan membawanya keluar.

Saat sudah di luar Victor mengumumkan kalau Aletha sudah sadar. Dan dia juga menyuruh seseorang untuk memberitahu dokter. Lalu dia membawa Reno pergi ke ruangan yang masih dia tempati.

Saat sudah sampai Victor langsung menutup pintu rapat-rapat. Reno sendiri masih berdiri dengan tegangnya.

"Maksud pertanyaan Etha tadi apa Vik?" tanya Reno dengan nada datar. Victor sendiri masih terdiam. Dia masih terkejut dengan yang baru saja terjadi.

"Gak ada siaran ulang. Jadi cepet jawab!!" bentak Reno.

"Kata Om Nicho, kemungkinan setelah Etha sadar, dia bisa hilang ingatan. Karena kepalanya kebentur kuat saat kecelakaan. Cuma itu kemungkinannya. Gak ada kecacatan apa pun. Gue tinggal dulu."

Setelah kepergian Victor, Reno masih diam di tempat. Kata-kata Victor terus terulang berkali-kali di kepalanya.

Sekarang Reno menangis lagi, dia bahkan sampai duduk di pojokan sambil memegangi kepalanya. Sekarang Reno menyesal, karena dia tidak menepati salah satu janjinya kepada Aletha.

Victor sebenarnya masih belum pergi. Setelah dia keluar, dia berhenti di depan pintu kamar rawat Reno. Karena di bagian tengah pintu terdapat kaca jadi Victor masih bisa melihat apa saja yang terjadi di dalam.

Reno menangis, dia pun sama. Reno terpukul, dia juga sama.

Sesayang itukah elo ke Etha? Sampai elo lupa sama kepribadian asli lo. Sampai lo bertingkah kayak orang stress yang jelas menyimpang jauh dari sifat asli lo.. batin Victor.

Setelah mengusap kasar air mata Victor langsung beranjak untuk kembali ke ruang ICU. Reno sendiri menangis semakin menjadi. Dia tidak perduli harga dirinya jatuh dia injak sendiri.

"Gue sejahat apa sih Tha, sampai inget gue aja lo gak mau?" tanya Reno dengan suara serak khasnya sehabis menangis.

•*•*

Setiap hari di sekolah serasa menyakitkan bagi Reno maupun Victor. Karena mereka berdua harus melihat kedekatan Royyan dan Aletha. Semakin hari mereka berdua semakin bertambah dekat.

Bagi para murid yang kudet dengan berita memaki kalau Aletha itu cewek kegatelan yang minta digaruk sama cowok ganteng.

Sampai sekarang Maura belum beraksi apa-apa. Jika waktunya tiba dan sangat menentukan dia baru akan melakukan gencatan senjata.

Victor dan Reno sekarang sudah sangat jarang berkelahi. Karena perempuan yang menjadi pemicu utama perkelahian mereka sudah tidak bersama salah satu dari mereka atau bahkan keduanya.

Yang mereka lakukan sekarang cuma diam. Sambil berdoa agar ingatan Aletha yang hilang cepat kembali.

Dan untuk Yoga, Dea, Aji, Vian dan Dimas. Mereka masih berteman dengan Aletha. Dan Yoga juga masih menjadi teman sebangku Aletha di jenjang kelas XI ini.

alvino✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang