Part 12 - Dalam diam Nasha

23.8K 1K 13
                                    

Keheningan adalah salah satu metode komunikasi saya. Itulah mengapa ketika saya tidak mengatakan apa-apa justru sebenarnya banyak hal yang saya katakan.

•••

Nasha berangkat ke sebuah acara bersama dengan Arya. Mereka kebetulan saja akan menghadiri acara yang sama. Sesampainya di sana Arya dengan sigap memperlakukan Nasha bak putri dalam dongeng. Ia membukakan pintu mobilnya dengan senyuman manis. Hal yang belum Nasha dapatkan dari suaminya. Keduanya berjalan dan bertemu dengan rekan mereka semasa dulu. Sedikit berbincang, akhirnya mereka bertemu dengan pengantin di pelaminan dan berfoto bersama. Wanita yang menjadi pengantin ini adalah kawan Nasha. Sedangkan prianya adalah kawan Arya itu yang menyebabkan mereka bersama.

"Wah Ar ini wanita hebat yang sering lu ceritain itu?" ucap pria itu girang.

Arya hanya tersenyum tidak mengiakan pun tidak membantah. Nasha hanya diam, ia ingin berkata tapi terpotong oleh ucapan rekannya. Rekan wanita ini sebetulnya mengetahui bahwa Nasha sudah menikah. Justru ia mengira bahwa pria ini adalah suaminya karena sebutan Ar yang ia kira dari nama Artanabil.

Selama pesta acara Nasha dan Arya begitu menikmatinya. Tapi ketika mereka sedang menikmati hidangan, Nasha di pinta pengantin untuk menyanyikan sebuah lagu. Atau sekedar memainkan alat musik. Nasha menolaknya dengan alasan malu, tapi terus di paksa. Akhirnya dia naik dengan Arya yang juga ikut menyanyi.

Setelah selesai bernyanyi Nasha pamit pulang bersama Arya. Ketika itu baru ia sadari bahwa Nabil juga hadir ke acara ini. Dia sedang berfoto bersama dan juga yang menjadi pertanyaan adalah dia bersama wanita cantik disampingnya. Sekilas terbesit rasa tidak terima kenapa Nabil malah bersama wanita lain.

Nasha tidak terbiasa mengenakan sepatu dengan hak tinggi. Begitu menuruni anak tangga, Arya langsung mengulurkan lengannya agar Nasha dapat menjadikan lengan Arya sebagai pegangan. Nasha memegang jas dari bagian lengan dan menuruni anak tangga dengan anggun. Arya membukakannya pintu mobil untuk Nasha dan melajukan mobilnya.

Ternyata semua kegiatan tadi Nabil melihatnya dan memperhatikan.

"Kamu kenapa?" tanya wanita disamping Nabil.

"Tidak," jawabnya singkat. Nabil melajukan kendaraan dengan cepat.

Nasha sampai di apartemen setelah dia mampir ke mini market terlebih dahulu. Kini Nasha dan Arya memasuki lift bersama. Nabil datang dengan setengah berlari takut pintu lift tertutup. Nasha kaget melihat orang yang menahan pintu lift itu adalah suaminya. Nabil masuk tanpa mengatakan apa-apa. Tidak lama Arya turun dilantai yang berbeda menyisakan Nabil dan Nasha. Sesekali Nasha curi-curi pandang ke arah Nabil, dia penasaran siapa wanita yang tadi bersamanya.

Kini keduanya masuk ke apartemen. Nasha menarik nafas panjang kenapa suaminya seperti ini. Dia mulai lelah dengan pernikahan ini. Bahkan ini tidak layak di sebut pernikahan. Akhirnya Nasha juga memilih masuk ke kamarnya.

Apartemen sudah dengan keadaan gelap, hanya sinar rembulan yang menerangi masuk menerobos cela-cela. Meski malam sudah semakin larut rupanya Nabil dan Nasha masih belum tidur. Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Jujur saja mungkin dalam hati Nabil ada sedikit rasa tidak suka ketika Nasha akrab dengan pria lain. Pun begitu Nasha yang tidak suka melihat Nabil menggandeng wanita lain. Komunikasi mereka sangat buruk.

Nasha turun dari ranjangnya dan keluar kamar menuju dapur, tenggorokannya terasa kering. Ia mengambil segelas air putih dan langsung meminumnya dalam gelap. Nasha sangat suka cahaya rembulan sehingga ia keluar dan menatap rembulan yang begitu indah dengan bentuk lingkaran.

My Love is on PaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang