Part 8

22.1K 564 0
                                    

Selamat membaca 😊

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Seorang pemuda yang tengah berdiri di samping mobilnya itu kini tengah tersenyum sinis seraya memandang seorang wanita yang berada tak jauh darinya.
Silahkan lo nikmati waktu-waktu terakhir lo bisa tersenyum dan tertawa bahagia seperti itu. Karna gue jamin semua kebahagiaan lo akan hilang dalam hitungan hari. Tunggu aja Anna.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Iyaaa. kami kangen banget ama lo!" Ucapan itu disambut Anna dengan senyuman manisnya. Ia sudah dapat menebak pasti kedua sahabatnya ini sangat merindukannya.

Kristal yang teringat akan sesuatu yang penting segera memberitahu Anna. "Mending sekarang lo ke mading deh Ini gawat BGT menyangkut Nathan!" Seru kristal dengan menekankan kata BGT (Banget) yang diangguki Ariana. "Iya mending kita sekarang kesana deh" ucap Ariana yang segera menarik tangan kanan Anna diikuti Kristal yang juga menarik tangan kiri Anna.

Mendengar penuturan kedua sahabatnya, Anna teringat bahwa Ia belum memberitahu Kristal dan Ariana bahwa hubungan Ia dan Nathan telah berakhir. Ia melupakan Nathan beberapa hari terakhir ini, mungkin karna ada Alex disampingnya.Sekarang kabar Nathan gimana? Ia pasti sudah sangat menyakiti perasaannya. Sorry Nath. Kini ia hanya diam diseret oleh kedua sahabatnya itu menuju mading. Ia hanya berharap semoga tidak ada kabar buruk mengenai Nathan.

Setelah mereka bertiga hampir sampai kemading mereka terpaksa berhenti karna melihat Nathan yang kini tengah berdiri di depan mading dengan keadaan yang acak-acakan. Dengan kantong mata yang mulai menghitam akibat tidak tidur beberapa malam. Anna yang melihatnya hanya bisa meringis. Keadaan Nathan bisa dikatakan sangat buruk Ia merasa sangat bersalah karna penyebab semua ini adalah dirinya.

Menyadari ada yang menatap dirinya Nathan pun menoleh dan menemukan mantan kekasihnya yang kini tengah menatap dirinya dengan prihatin atau sedih, sekarang, Nathan tidak peduli dengan itu, ia segera berjalan mendekati Anna dan menariknya kepelukannya menciumi harum rambutnya yang sangat Ia rindukan.

Anna yang kini tengah berada di pelukan Nathan hanya bisa terdiam. Ia bingung, degup jantung yang sering berpacu saat Nathan memeluknya kini tak terasa lagi. Ia tidak membalas pelukan itu karna Ia sadar diri bahwa kini dirinya tidak pantas merasakan pelukan lelaki yang telah Ia sakiti perasaannya. Ia merasa dirinya terlalu jahat Ia tak pantas untuk dicintai Nathan.

Merasa pelukannya tak dibalas oleh Anna, Nathan segera melepaskan pelukannya dan hanya bisa tersenyum miris. "Aku sadar, sekarang ini kita bukan siapa-siapa lagi. Sehingga kamu udah enggak sudi ngebalas pelukan aku." Ucapnya yang disertai dengan kekehan. Menertawakan dirinya yang begitu menyedihkan ini. Ia pun menegakkan kembali kepalanya dan menatap lurus kemata Anna.
"Aku cuman mau nanya, apa kurangnya aku? Apa salah aku? Apa yang kamu enggak dapet dari aku? Apa kamu bahagia selama kita pacaran? Apa kamu tersiksa selama pacaran sama aku? Aku kurang APA An???" Tanya Nathan yang diakhiri dengan teriakan putus asanya. Ia sudah bingung dengan ini semua. Ia putus asa mencari apa kesalahannya hingga Annanya, wanita yang Ia cintai meninggalkannya.

Mendengar terjadi keributan semua siswa berkumpul mengelilingi Anna dan Nathan yang kini tengah sama-sama menangis. Sekarang perasaan Anna sangat sesak. Ia ingin sekali meneriakkan semua Alasan yang sebenarnya kepada Nathan, namun ia tak punya hak, Ia tak punya kendali akan itu semua.
Yang hanya bisa Anna ucapkan untuk Nathan ialah permintaan maafnya. "Maafin aku Nath" "Maafin aku" Ia semakin sesak saat melihat air mata semakin membasahi wajah Nathan. Wajah yang dulu sangat ceria. Sering tertawa kepadanya. Yang selalu membuatnya bahagia.

Nathan pun memutuskan untuk pergi sebelum ia melakukan hal yang menyakiti Annanya. Cukup Ia saja disini yang tersakiti.
Anna semakin menangis saat mendengar ucapan terakhir Nathan sebelum pergi meninggalkannya "I always love you".

Married With Nerd (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang