Part 23

17.8K 472 12
                                    


Happy reading😊

☆☆☆☆☆☆☆☆

Elsa POV

"Hiks Hiks Hiks." Aku terus menangis sesenggukan Aku benar-benar jijik dengan tubuhku sendiri aku benci dengan diriku yang terlalu lemah, kenapa semua ini terjadi padaku? Apa salahku sehingga aku ditimpa hal seburuk ini?

Setelah menggilirku ketiga lelaki itu pergi entah kemana. Harga diriku sekarang sudah hilang. Masa depanku sudah hancur berantakan. Hidupku sudah tak ada artinya lagi. Buat apa aku hidup? lebih baik aku mati dari pada harus menanggung aib ini. Aku telah rusak, aku tak pantas kalau harus bersanding dengan Alex.

Aku Aib
Aku hancur
Aku rusak
Aku kotor
Aku menjijikkan

Aku terus memaki diriku sendiri.
Memaki semua kemalangan yang menimpaku. Menangisi betapa sedihnya hidupku. Aku juga bertekad sampai mati, siapapun yang memfitnahku sampai aku diperlakukan seperti ini ku harap Ia akan mendapatkan hukuman yang setimpal dengan semua kesakitan ini. Aku yakin diantara Anna, Kristal dan Ariana pasti ada seseorang yang memfitnahku dan kini Ia pasti tengah tertawa bahagia melihat keadaanku yang mengenaskan.

Dengan tubuh bergetar aku memaksa diri untuk merangkak mengambil Handphone ku yang ada di dalam tas. Tangisku kembali pecah saat Aku mengetik nama Alex di nomor kontakku rasanya menyakitkan karena aku sudah mengecewakan Alex. Aku tak pantas untuknya. Tubuh ini sudah kotor.

Tur tut

Nada sambung terdengar.
Hingga suara Alex menyapanya
"Hallo sayang ma-"
Aku langsung memotong omongan Alex. Aku tak tahan untuk tak menangis saat mendengar suaranya.

"Alex aku kesakitan hiks. Tolong aku lex. Aku kedinginan hiks. Tolong Aku lex." Aku menangis seraya terus meminta pertolongannya. Entah mengapa hanya kata itu yang terus keluar dari mulutku.

"Elsa kamu kenapa sayang? Apa yang terjadi sama kamu?" Aku tidak dapat memberitahunya apa yang terjadi padaku.
"Elsa kumohon jawablah!" Aku terus menangis. Tak sanggup rasanya memberitahu Alex tentang hal buruk yang menimpaku. Lelaki itu pasti akan menyalahkan dirinya sendiri. Aku tak mau itu terjadi.

"Aku segera kesana. Kamu tunggu aku ya. Tolong jangan dimatiin handphone nya. Tunggu aku sayang." Aku mendengar Alex yang terus membunyikan klaksonnya. Lelaki itu pasti sangat khawatir padanya. Aku ingin menenangkannya namun kembali kalimat tadi yang aku ulangi. Suaraku juga semakin melemah bersamaan dengan tubuh ini yang juga melemah. "A-alex aku kesakitan hiks. Tolong aku lex. A-aku kedinginan hiks. Tolong aku lex."

"Sayang kumohon tetap sadarlah. Sebentar lagi aku sampai please tunggu aku."
Saat aku ingin kembali mengeluarkan suara namun sialnya handphone ku tiba-tiba mati.

Dengan susah payah aku merapatkan tubuhku yang tak memakai sehelai benang pun. Tenagaku sudah terkuras habis, hanya untuk berpakaian saja rasanya tak sanggup. Aku memeluk tubuhku mengumpulkan sedikit kehangatan agar aku tetap sadar sampai Alex menemukanku disini.

Tak berapa lama Aku mendengar suara langkah kaki yang tergesa disertai teriakan seorang lelaki yang terus memanggil Elsa namaku. Aku tau itu pasti Alex.
Aku ingin berteriak memberitahukannya bahwa aku ada disini namun suaraku semakin lemah. "A-aku kesaki-tan lex. T-tolong A-aku..." aku sudah tak bisa melanjutkan perkataanku. Mataku semakin redup namun aku dapat melihat Alex yang berlari menuju kesini dan setelah itu semuanya gelap.

Married With Nerd (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang