02

1.6K 129 10
                                    


***

Hari ini Atara seperti biasa berangkat naik angkot, dan sebelum itu dia menunggu Auri di pertigaan jalan. Atara berjalan menuju dapur namun dia tidak melihat ibunya, dia hanya menemukan sebuah surat yang tersimpan diatas meja makan.

Ta maaf ya ibu harus pergi mendadak ke Bandung soalnya nenek sakitnya kambuh lagi.Ibu mungkin disini menginap 3 hari,tapi ibu sudah menyiapkan uang jajan kamu di bawah bantal di kamar ibu.
Jaga diri baik baik ya,kalau perlu ajak Auri menginap di rumah.

"Hmm..dan terjadi lagi."

Atara keluar rumahnya dan mengunci pintu, dia berjalan keluar gang dan berjalan ke pertigaan, setibanya di sana Atara melihat Auri berdiri menatap kearah Atara. Atara mempecepat langkahnya.

"Pagi Ri.." Atara memasang wajah muram.

"Pagi juga,kenapa tuh muka..?"

"Ibu pergi ke Bandung lagi, kamu nanti menginap di rumah aku ya!".

"Iya..iya..jelek tuh muka jangan kaya gitu ntar..kak Gilang gasuka lagi sama lo" Ujar Auri lalu dia tertawa kecil.

"Ih.." Atara mencubit perut Auri.

"Aww.." Jerit Auri.

"Apaan sih kak Gilang Kak Gilang, aku kan udah bilang aku gasuka sama dia. Dan aku gakenal sama dia" ketus Atara.

"Iya..iya..sakit. cubitan lo bikin gue sakit perut tau..!!" Auri mengelus elus perutnya..

"Emang..ibu aja pernah sampe diare hahaha.." Atara tertawa sangat keras.

"Ih tuh ketawa kaya kuntilanak, serem amat" Auri bergidik.

"Jahat banget sih ngatain kuntilanak" Atara memasang wajah kesal.

"Iya...deh sorry..eh ini jam berapa,kita bisa telat kalau debat mulu mah" Ujar Auri yang tersadar dan langsung melihat jam tangannya.

"Kamu sih, buruan!" Atara menghentikan salah satu angkot dan mereka berdua menaikinya.

"Jam berapa sekarang..?" Tanya Atara kepada Auri. Auri melihat jam tangannya dan waktu menunjukan pukul 06.55.

"Bentar lagi jam tujuh Ta, gimana nih. Masa kita ngobrol sampe setengah jam sih." ujar Auri.

"Kamu sih pake basa basi dulu, udah tau mau sekolah malah ngajak ngobrol" Atara memasang wajah kesal.

"Idih..kok jadi nyalahin aku sih..tau ah".

Mereka berdua memang kepala batu, jadi mau tidak mau satu sama lain tidak mau kalah.
Atara melihat ke jendela kiri dan Auri melihat ke jendela kanan. Sepanjang jalan mereka saling berdiam diaman, dan setibanya di sekolah, gerbang sudah di tutup.

"Yah..gimana Ri..?" Tanya Atara yang terlihat kebingungan.

"Masih butuh gue!" Ujar Auri yang ekspresinya sangat menakutkan.

"Iih..jangan gitu dong..oke aku minta maaf, tapi ini gimana caranya kita masuk".

"Iya iya, gue becanda kok. Gitu aja percaya" Ujar Auri lalu dia berusaha membuka gerbang dengan kelakukan konyolnya.

Comfort Zone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang