22

657 76 0
                                    

***

Hari ini cuaca sangat cerah, dan udara pun sejuk. Atara berniat membawa sepeda ke sekolahnya. Agar Gilang tidak bisa mengajaknya pulang bareng lagi.

Dia terlihat masih kecewa dengan kejadian semalam.

"Kenapa kak Gilang gak ngasih tau aku, kalau dia suka balapan"

Setibanya di sekolah, Atara melihat Gilang duduk di atas  motornya. Atara menyimpan sepeda nya, dan terkejut melihat Gilang berjalan menghampirinya.

"Ta, aku mau ngomong" ujar Gilang.

"Gue gapunya waktu, mau latihan basket" jawabnya, tanpa melihat kearah Gilang.

"Aku mau jelasin yang semalam" ujar Gilang.

"Gak perlu! Semuanya udah jelas" jawab Atara, lalu dia pergi meninggalkan Gilang.

Pria itu sepertinya tidak menyerah, dia mengejar Atara dan mensejajarkan langkahnya.

"Kamu perlu penjelasan dari aku! Dengan begitu kamu gaakan marah lagi sama aku" ujar Gilang.

"Percaya diri banget sih nih orang!"

"Oke, gue dengerin!"

Bagaimanapun juga Atara butuh penjelasan dari Gilang, Atara dan Gilang sampai di taman belakang sekolah.

Gilang terdiam, dan tidak tahu darimana dia harus menjelaskan.

"Katanya mau jelasin! Gue bilang gue gak punya waktu. Gue mau latihan basket" ketus Atara.

"Sebenarnya aku kerja sama Si Adit,  aku punya hutang sama dia belasan juta" ujar Gilang, raut wajahnya berubah.

Atara terkejut mendengarnya, matanya melebar saat mendengar apa yang dikatan Gilang barusan. "Buat apa.?" Tanya Atara, kini dia terlihat serius menanggapi Gilang.

"Ibu sakit keras, sampi saat ini dia masih butuh perawatan di rumah sakit. Sementara Ayah dia udah meninggal, aku gatau siapa yang bisa bantu aku. Saudara aku juga gak peduli. Cuma Adit yang bisa bantu aku, dia sahabat aku!" Jawabnya. Gilang meneteskan air mata, Atara terkejut mendengar nya, dan juga terkejut melihat Gilang meneteskan air mata.

Baru pertama kali dalam seumur hidupnya, Atara melihat cowok yang menangis.

"Cowok emang kuat, tapi dia punya hati kan, dia juga pasti bisa merasakan gimana rasanya sakit"

"Tapi kenapa kakak gak bilang sama aku.? Terus kakak anggap aku apa.?" Tanya Atara.

"Sorry Ta, waktunya belum tepat. Dan sekarang kamu udah tau kan, aku harap kamu gak marah lagi" ujar Gilang.

"Iya oke, aku gak marah lagi. Tapi kak aku pengin kamu berhenti balapan" jawabnya.

Gilang terdiam. "Gak bisa! Cuma itu pekerjaan yang ngehasilin uang yang banyak. Dengan begitu hutang aku bakalan cepet selesainya" jawabnya.

"Tapi kan kak, ada pekerjaan lain. Itu terlalu berbahaya" ujar Atara.

"Pekerjaan apa.?" Tanya Gilang.

Comfort Zone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang