***
Atara berdiri di belakangnya, cewek itu sedang mencari sesuatu di dalam tasnya.
"Aku tanya gak ya.?"
"Tanya, enggak, tanya,.."
Atara menghitung jarinya sampai 7 karena itu adalah tanggal lahirnya, dia berpikir dengan tanggal lahirnya semoga saja beruntung. Dan hitungannya jatuh ke "tanya".
"Yah tanya, tapi tunggu dulu kalau aku nanya. Dia pasti aneh lah ngapain aku tanya itu"
"Ta ngapain berdiri disitu.?" Teriak Gilang. Teriakannya itu membuat Atara terkejut. Atara berbalik diikuti cewek itu.
Gilang juga terkejut saat melihat cewek itu.
"Debi" ucapnya dengan nada suara yang pelan.
"Gilang" ujar Debi. Saat Atara mendengar cewek itu mengucapkan nama Gilang dia menoleh ke belakang.
"Kenapa Atara berdiri di belakang Debi" -Gilang.
"Permisi!" Ujar Debi kepada Atara.
Debi melangkah menghampiri Gilang. "Ayo pulang bareng aku" ujarnya.
Atara hanya memperhatikan Debi dan Gilang. Dia tidak tahu hubungan antara mereka berdua, dan baru kali ini Atara melihat Gilang sangat dekat dengan perempuan itu.
"Lepasin!" Ujar Gilang, sambil melepaskan pegangannya Debi secara perlahan.
"Ada apa.?" Tanya Debi.
Gilang mengalihkan matanya lagi kearah Atara yang masih mematung disana. Debi ikut melihat kearah yang Gilang lihat.
"Hei..pacar kamu disini" ujar Debi. Atara terkejut saat mendengarnya.
"Apa pacar.?"
"Atara pasti salah paham lagi, kenapa Debi harus ada disini!" -Gilang.
Atara lalu pergi begitu saja, dengan perasaan sangat kecewa. Dia pikir perempuan itu hanyalah sebatas teman dengan Gilang. Dia tidak pernah menyangka Gilang mempermainkannya seperti ini.
"Bodoh!" -Atara.
Gilang ingin sekali menghentikan langkah Atara, tapi tubuhnya terasa sulit untuk di gerakan. Dan dia juga tidak bisa meninggalkan Debi.
Di Angkot.
Atara meneteskan air mata, dia sangat kecewa dengan apa yang dilihatnya tadi.
"Kenapa kak, kenapa kakak ngelakuin ini ke aku. Awal nya aku pikir kakak suka phpin cewek dan sekarang kakak ngebuktiin itu ke aku"
Atara mengusap setiap tetes air mata yang jatuh.
"Semuanya udah jelas, tanpa aku harus bertanya kepada perempuan itu"
Atara turun di taman yang sering ia jumpai, taman sangat sepi, sama sekali tidak ada orang disini. Suasana seakan mengetahui bahwa Atara butuh kesendirian. Dia duduk di sebuah bangku taman.

KAMU SEDANG MEMBACA
Comfort Zone
Teen Fiction[COMPLETED] _____ Atara Fenata Gauri Seseorang berhasil membuatnya terjebak dalam Comfort Zone setiap kali dia ingin pergi dari orang itu, saat itulah dia tidak bisa melakukannya. Ini adalah kisah cintanya dengan pria yang berha...