12

748 90 2
                                    

*Kedatangan Cahaya*

Atara masih terdiam di bangku taman, padahal hari semakin malam dan udara disana pun sangat dingin.

Tiba tiba saja ada seseorang yang datang dan membalutkan sebuah jaket ke punggung Atara.

Atara terlihat kaget, dia langsung berdiri dan menghapus air matanya yang tak kunjung berhenti, dia sudah berusaha menahan air mata itu di pelupuknya namun saking terlalu banyaknya. air itu keluar dengan sendirinya.

"Kak Gilang"

Matanya melebar saat dia melihat bahwa seseorang yang membalutkan jaket ke punggungnya adalah Gilang. Dia memakai topi dan sepatu sneakers berwarna hitam.

"Lo ngapain malem malem ada disini.?" Tanya Gilang, dan matanya sama sekali tidak melihat kearah Atara. Dia hanya menampakan wajah yang dingin, sedingin malam ini.

"Gue lagi.." Atara menggantungkan kalimatnya, dia tidak tahu apa yang harus dia katakan kepada Gilang. Sementara masalahnya kali ini adalah masalah dengan keluarganya.

"Udah gausah di jawab, lo mendingan balik sekarang. Nyokap lo nanti nyariin" Ucap Gilang.

"Justru itu masalahnya kak"

"Lo kenapa sih, gue tanya suka diem. Giliran sama tuh cowok ngomongnya sana sini" Ucap Gilang, Atara kaget ketika mendengar nada suara Gilang.

"Cowok"

Atara berpikir sejenak, dan pikirannya tertuju pada Angga.

"Kakak cemburu.?" Tanya Atara, dia tidak ingin kepedean tapi mau bagaimana lagi dia harus menanyakannya.

"Kalau iya emang kenapa.?" Ucap Gilang terus terang.

"Dasar gak peka"-Gilang

"Jadi..sikap ka Gilang berubah gara gara Angga, kok bisa gitu sih.?" -Atara

"Kalau punya masalah jangan ditinggalin, gue yakin lo cewe yang kuat." Ucap Gilang, dan sekarang matanya menatap Atara. Dia terkejut saat mata Atara terlihat bengkak.

"Eh lo kenapa.?" Tanya Gilang.

Atara menundukan kepalanya dan membuang muka.

"Gue gak papa kak, gue pulang duluan" Jawab Atara, dia berjalan pergi meninggalkan taman.

Gilang merasa bersalah dengan sikapnya tadi, tapi dia juga tidak tau jika Atara sedang menangis.

Sekarang dia mulai berpikir, kenapa Atara bisa menangis, kenapa dia sendiri di taman sampai sampai dia belum mengganti pakaian sekolahnya.

"Bodoh! Gue bodoh!"

Gilang berlari mengejar Atara, dan dia melihat Atara sedang berjalan kaki.

"Kasihan dia, gue ngerasa bersalah"

Gilang berlari kearah tempat dimana motornya berada, lalu menyalakan mesin motornya.

***

Atara berjalan di trotoar. Matanya tidak bisa berhenti menangis, setiap dia memejamkan matanya, selalu saja teringat dengan kejadian yang sebenarnya tidak dia inginkan.

Comfort Zone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang