***
Hari ini Atara berangkat sekolah bareng dengan Gilang. Dan semua siswi di parkiran menatap tajam kearah mereka berdua, dan ada juga yang berbisik bisik.
Tiba tiba Angga datang menghampiri Atara. Dan memegang tangannya.
"Ta, ikut gue ke ruang OSIS!" Ucap Angga.
Atara tersentak kaget saat mendengar suara Angga. Gilang turun dan melepaskan genggaman tangan Angga.
"Biasa kali, gausah pake pegang pegang segala!" Ucap Gilang, dan matanya seperti orang kesal melihat Angga. Atau tepatnya seperti orang cemburu.
"Iya Ga, kak aku duluan ya" ucap Atara.
"Dasar cowok rese"
***
Di ruang OSIS, Atara duduk dan menatap heran kearah Angga. Kenapa tiba tiba dia menyuruh Atara kesini.
"Ada apa Ga.?" Tanya Atara.
"Gue mau bicarain soal festival seni, besok malam jadinya" ucap Angga, dengan ekspresi wajah yang biasa biasa saja.
Atara terkejut mendengarnya. Dia juga aneh kenapa Angga bisa bersikap santai seperti itu. Padahal festival seni di percepat menjadi besok malam.
"Kok mendadak sih Ga, kita kan gapunya persiapan sama sekali" ucap Atara, dengan ekspresi terkejut.
"Emang lo pikir gue gak kaget apa, tapi biasa aja kali gausah segitunya" ucap Angga.
Atara langsung menstabilkan wajahnya. Dan mulai menyusun rencana.
"Aduhai..ini risiko jadi wakil OSIS. Andai aku punya sihir"
"Gimana udah tau susunan acaranya.?" Tanya Angga.
"Lo kira mau acara ulang tahun apa.? Bantuin dong jangan diem aja" ucap Atara, yang terlihat kesal melihat sikap Angga.
"Kalau ada wakil kenapa harus sama ketua. Gue mau beli makan dulu. Kalau udah selesai simpen di atas meja" ucap Angga.
"Terus kalau ada ketua kenapa harus sama wakil, kan wakil kerjanya kalau ketua gaada kan"
Ingin sekali Atara berkata seperti itu namun dia hanya bisa diam, dan mengikuti perintah sang ketua.
Atara berusaha bersikap sabar, dan tenang. "Iya" jawabnya.
"Eh gue bawa ke kelas aja ya nanti jam istirahat di kerjainnya. Takut masuk" teriak Atara.
"Enggak, sekarang. Ini juga perintah Bu Siska" teriak Angga.
"Gue juga kan laper Ga, belum sarapan"
***
Beberapa jam berlalu. Atara tertidur di ruang OSIS.
"Mau makan.?" Tanya Angga, yang tiba tiba saja membuat Atara terbangun dan terkejut.
Untung saja kali ini tidak seperti waktu itu saat Atara dikejutkan oleh Angga, dan makanan yang Angga bawa jatuh.
"Mau" jawab Atara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comfort Zone
Teen Fiction[COMPLETED] _____ Atara Fenata Gauri Seseorang berhasil membuatnya terjebak dalam Comfort Zone setiap kali dia ingin pergi dari orang itu, saat itulah dia tidak bisa melakukannya. Ini adalah kisah cintanya dengan pria yang berha...