20

738 80 0
                                    

***

Atara berjalan ke luar rumah, dia melihat ibu nya dengan pria paruh baya yang kemarin datang ke rumahnya.

"Eh kamu mau berangkat sekolah ya.?" Tanya ibunya Atara.

Atara hanya membalas dengan anggukan, sementara pria paruh baya itu tersenyum kearahnya. Atara ingin sekali bertanya siapa pria itu.

"Aku berangkat" ujar Atara, lalu dia bersalaman dengan ibunya dan juga pria itu.

"Dia cantik, terakhir lihat pipinya itu tembam ya, dia banyak berubah" ujar pria itu.

Ibunya Atara hanya tersenyum tipis mendengar ungkapan pria itu.

***

Setibanya di kelas, Atara menaruh kepalanya di atas meja, dan memejamkan matanya.

Saat dia membuka mata, tiba tiba Vita menyiramkan air ke mukanya Atara.

"Aduh!"

"Ada apa Vit.?" Tanya Atara, sambil mengusap wajahnya.

"Bagus ya lo, katanya lo gasuka sama Kak Gilang. Tapi lo pacaran sama dia, berarti emang gasalah ya omongan gue kalau lo itu cewek murahan" ujar Vita, dengan nada  memaki maki Atara.

Atara terkejut, darimana Vita tau kalau dia dan Gilang berpacaran. Seinget Atara satu satunya orang yang tau adalah Angga.

"Jawab! Malah diem!" Mona mendorong Atara, Atara hampir terjatuh namun Angga tiba tiba saja datang dan menahannya.

"Angga, maaf" ujar Atara.

Atara langsung berdiri tegak lagi. Sementara Angga dia menatap Vita dan Mona dengan tatapan dingin.

"Ngapain lo liatin gue kaya gitu.?" Tanya Vita.

"Gue bisa aja laporin kalian ke BK". Ujar Angga.

"Kita pergi!" Lanjutnya sambil menarik tangan Atara.

Vita terlihat sangat kesal melihat Angga membela Atara.

***

Mereka sampai di lapang basket.

"Angga, gue mau nanya" Ujar Atara, lalu dia melepas genggaman Angga.

"Apa"

"Apa lo, yang ngasih tau Vita kalau gue sama Kak Gilang pacaran?" Tanya Atara, walaupun sebenarnya dia tidak yakin kalau Angga yang memberitahu Vita.

"Buat apa gue kasih tau dia, gue gasuka ikut campur masalah orang lain" jawabnya.

"Iya sih, tapi kalau bukan Angga siapa dong.?"

Atara menatap Angga, dan memang tidak ada ekspresi cemas di wajahnya. Dia terlihat dingin seperti biasanya.

"Oh iya, lo ngapain ngajak gue kesini.?" Tanya Atara, dia heran kenapa Angga membawanya ke lapang basket.

"Gue mau ngajarin lo main basket, gue rasa kayanya Kak Gilang belum ngajarin lo. Iya kan.?" Tanya Angga.

Aneh nya kenapa Angga bisa merasakan itu. "Iya" jawabnya.

Comfort Zone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang