29

630 73 5
                                    

***

Atara keluar dari toilet sekolah, tiba tiba dia terkejut melihat Alisa berdiri di depan pintu toilet.

"Sini lo!" Alisa menarik Atara kedalam toilet.

"Mau apa kak.?" Tanya Atara, yang meringis kesakitan karena punggungnya di benturkan ke dinding toilet.

"Denger ya! Gue mau lo jauhin Angga. Gue tau lo wakil OSIS, tapi gue gak mau sampe lo deket terus sama Angga" ketusnya.

"Tapi aku gak ada hubungan apa apa kok sama Angga" jawab Atara.

"Lo itu cewek gatau diri ya, udah ngerebut Gilang dari Debi, sekarang lo mau ngerebut Angga dari gue!" Ujarnya.

Alisa melayangkan tangannya untuk menampar Atara tapi tangannya berhenti di udara, Atara yang tadinya memejamkan mata kini perlahan membuka matanya. Dia terkejut melihat Auri ada disini.

"Lepasin tangan gue!" Ketus Alisa.

"Gue gaakan lepasin tangan lo, kalau lo gak akan gangguin dia lagi. Gue bisa aja kasih tau Angga kelakuan lo yang kaya gini, lo bukan hanya di keluarin dari OSIS tapi lo bakal di jauhin sama Angga" ujar Auri dan matanya menatap tajam kearah Alisa. Dan semakin mempererat genggamannya.

"Oke gue gaakan gangguin dia lagi, lepasin!" Ujarnya.

Auri melepaskan pegangannya, dan Alisa pun pergi. Atara hanya menatap Auri.


"Makasih ya Ri" ujar Atara.

"Iya, tapi gue cuma mau nolong lo aja bukan mau baikan" jawabnya, lalu dia pergi dari toilet.

Atara keluar toilet dan berjalan kearah kelasnya. Dia melihat Debi berjalan menghampirinya. Jantungnya berdetak sangat kencang.

"Lo disuruh ngambil bola di gudang sama Pak Sugino" ujarnya.

"Kenapa aku.? Aku kan gak ada pelajaran olahraga hari ini" jawab Atara.

Dia merasa aneh kenapa Debi menyuruhnya membawa bola, padahal hari ini dia tidak ada pelajaran olahraga.

"Ini perintah Pak Sugino, mana gue tau" ujar Debi.

"Yaudah"

Atara berjalan kearah gudang, karena bolanya di simpan disana, Debi mengikutinya dari belakang. Atara semakin merasa tidak enak.

"Yang mana.?" Tanya Atara.

"Itu kardus yang ada di atas lemari" Debi mengarahkan jari telunjuknya ke atas lemari.

"Iya"

Atara menaiki kursi dan mengambilnya, tapi tiba tiba pintu gudang tertutup. Dan membuat gudang sangat gelap.

Atara mengerjap dan terkejut. "Kak! Kenapa di tutup.? Kak aku gabisa liat" teriak Atara.

"Puas lo! Nikmati aja tikus tikus disana" ujarnya.

Tiba tiba Debi melihat Angga berjalan kearah gudang, lalu dia cepat cepat pergi dan bersembunyi di balik dinding.

"Tolong! Gue takut gelap" ujarnya dia duduk dan bersandar di lemari sambil memeluk kedua kakinya.

"Tolong!" Teriak Atara.

Kini suaranya terdengar oleh Angga, dia berlari kearah gudang dan mengetuk pintunya.

Comfort Zone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang