10

919 89 0
                                    

*Terbakar Cemburu*

Hari ini cuacanya tidak mendung lagi, dan Atara tidak perlu repot repot membawa payung kesekolah.

Kalau dia bawa, pasti payung nya bakalan hilang, Dan yang nyuri pun sama sekali tidak bermodal.

Atara berjalan keluar gang, dan tidak melihat orang yang biasanya ada disana menunggunya, Dan dia berusaha mengendalikan perasaannya.

"Bagus!" Batinnya.

Atara berjalan ke pertigaan, dan melihat Auri duduk di sebuah halte sambil menundukan kepalanya dan memainkan ponsel.

Atara berlari dan berniat mengejutkan Auri.

"Da..." Saat Atara akan mengejutkannya tiba tiba Auri melirik kearahnya.

"Hayoh mau apa..?" Tanya Auri sambil tersenyum.

Atara hanya membalas dengan cengiran di wajahnya, dan duduk di halte.

"Hehe..gajadi" Ucap Atara.

"Kamu lagi ngapain disini..?" Tanya Atara.

"Lo kira..?" Tanya Auri dan alis kirinya terangkat ke atas.

"Aku sih ngiranya kamu lagi nunggu seseorang" Ucap Atara. Lalu pandangannya tertuju pada kendaran yang lewat.

"Yaitu elo!" Jawab Auri.

"Udah ah buruan, nanti telat lagi" Ucap Atara.

Mereka berdua berangkat sekolah, dan seperti biasa naik angkutan umum.

Auri terlihat aneh hari ini,dan dia terus saja memainkan ponsel nya, seakan lupa bahwa dia sedang bersama Atara.

Atara penasaran dengan apa yang diamati Auri di ponsel nya sampai terlihat serius. Dia mencoba mendekat, tiba tiba saja ibu ibu yang ada di depannya berpindah ke samping Atara. Dan membuat Atara kesulitan melihat Auri.

"Aduh! Nih ibu pake pindah segala"

Dia mencoba melihat Auri, dan penasarannya mulai meningkat saat melihat Auri tersenyum senyum.

***

Tidak lama kemudian mereka sampai di sekolah, Auri dan Atara memberikan uang nya.

"Eh Ri, kamu kenapa sih sibuk nya ke ponsel terus. Aku kan berasa di kacangin!" Ucap Atara.

"Oh sorry Ta, nih gue masukin ke saku!" Jawab Auri sambil tersenyum.Lalu dia memasukan ponsel nya ke dalam saku.

Pandangan Atara terus lurus kedepan, dan ekspresinya terlihat cemberut.

"Jangan marah lah" Ucap Auri sambil menyenggol badan Atara, Nada suaranya pun seperti merayu.

"Enggak! Udah ah aku mau ke kelas." Ucap Atara.

"Oke, entar gue salamin ya ke si Angga!" Teriak Auri sambil berlari ke kelasnya.

Atara yang mendengar teriakan Auri langsung menoleh ke belakang. "Jangannn..!!" Teriak Atara, Namun sepertinya Auri tidak mendengar teriakan Atara.

Comfort Zone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang