16

757 89 4
                                    

***

Gilang berjalan menghampiri Auri yang sedang berdiri di depan gerbang.

"Hai Ri, liat Atara gak.?" Tanyanya.

"Eh Kak Gilang, enggak tuh, biasanya sih jam segini dia udah pulang." Ucap Auri.

"Enggak bareng sama lo.?" Tanya Gilang.

"Akhir akhir ini sih gue jarang bareng sama dia. Kenapa emangnya.?" Tanya Auri, dia terlihat seperti orang kepo sekarang.

"Bukan urusan lo!" Ucap Gilang, dia masuk lagi ke dalam sekolah dan berniat mencari Atara.

"Andai aja lo tau kak..kalau gue.."

***

"Dateng juga lo!" Ucap Angga sambil memasukan bola basket ke dalam ring.

Atara terkejut melihatnya, Angga bisa memasukan bola basket dari jarak yang lumayan jauh. Tapi wajar sih karena dia adalah kapten basket. Dan semenjak Angga menjadi Kapten basket, sekolah banyak memenangkan kompetisi basket.

"Kapan mulai, gue harus cepet cepet balik" ucap Atara.

"Baru aja mau mulai, yaudah sekarang main. terserah yang lo tau aja" ucap Angga, dengan sikapnya yang dingin Angga membuat Atara jengkel.

"Mulai dari mana, gue gak tau.?" Tanya Atara, yang terlihat kebingungan.

"Dribbling!" Ucap Angga.

Atara mengangguk dan mulai memainkan bola. Tapi tangannya terlihat kaku, dan wajahnya terlihat pucat.

"Bukan gitu! Sini bolanya" ucap Angga.

Atara memberikan bolanya dan Angga mulai mencontohkan cara Dribbling.

"Nah gini!" Ucapnya sambil memainkan bola basket secara dribbling.

Atara mengangguk namun wajahnya seperti orang yang gagal paham.

"Susah ya ngajarin orang kaku kaya lo. Perhatiin" ucap Angga. Dia berdiri di belakang Atara, dan mengajarinya cara dribbling.

Gilang tiba di lapang, dan melihat Angga dengan Atara. Angga sangat dekat dengan Atara, dan tangan Angga menyentuh tangan Atara.

Gilang terlihat seperti orang cemburu ketika melihat kejadian itu, kenapa bukan dia yang ada disana. Kenapa harus Angga.

Mata Atara tiba tiba saja melirik kearah gerbang, dia terkejut ketika melihat Gilang berdiri disana. Dan sedang menatapnya.

Atara langsung berganti posisi dan wajahnya seperti orang yang ketahuan selingkuh dari pacarnya.

Gilang menghampiri Atara dan memegang tangannya. "Kita pulang! Gue bisa ajarin lo main basket. Gausah sama dia!" Ucap Gilang, dan kini matanya menatap sebal kearah Angga.

Angga hanya memasang wajah dingin. "Terserah!" Ucapnya, lalu dia mengambil tas dan pergi.

***

Di gerbang sekolah.

"Lo bisa kan, minta tolong diajarin main basket sama gue." Ucap Gilang, dan ekspresinya seperti suami yang memarahi isterinya.

Comfort Zone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang