07

963 92 3
                                    

***
Atara masuk ke kelasnya dan duduk di kursi. Mata nya melihat kearah bangku kosong di depannya. Yang tepatnya adalah bangku mikik Vita.

Dan dia teringat bahwa Vita sedang dalam masa hukuman. Dan hatinya merasa lega. Tapi Atara terus memikirkan kejadian aneh akhir akhir ini yang membuat hidupnya berubah drastis.

"Kak Gilang, kenapa dia harus kenal aku dan kenapa juga aku harus kenal dia." Ucap Atara di dalam hatinya, lalu dia memejamkan mata.

Beberapa jam berlalu kini bel pulang yang berbunyi. Atara masih terdiam di kelasnya dan Vita belum juga datang. Terakhir melihat dia pas jam istirahat.

Atara berjalan ke luar kelas menuju lokernya.

"Kok gak dikunci..?" Tanya Atara dan dia terlihat kebingungan, siapa yang membuka lokernya sementara kuncinya masih ada bersama Atara.

Saat Atara membukanya dia menemukan beberapa tikus mati disana, matanya melebar karena refleks dia pun berteriak.

"Aaaa.." Teriak Atara.

"Siapa yang naro tikus di sini" Ucap Atara, dan badannya mulai gemetar.

Saat Atara menutup pintu lokernya tiba tiba Vita muncul.

"Vita." Ucap Atara, dia terlihat heran kenapa ada Vita disini.

"Hai..Atara, gue bolos jam terakhir buat nyiapin itu semua loh. Lo harus suka ya" Ucap Vita dan pandangannya terlihat seperti orang yang senang melihat kejadian barusan.

"Hadiah terindah dari gue!" Lanjutnya.

Atara terdiam dan dia berusaha sabar menghadapi tingkah Vita, yang semakin hari tingkahnya semakin keterlaluan.

"Yaudah deh gue pergi duluanya, bye bye..nikmati ya hadiah dari gue" Ucap Vita sambil berjalan pergi meninggalkan Atara.

Atara duduk dan bersandar di dinding. Dia menangis, semakin dia menahan tangisannya, semakin sakit yang terasa olehnya.

Seseorang berdiri di depan Atara dan menyodorkan sebuah sapu tangan. Dia memakai kaos basket dan terlihat memperhatikan Atara.

Atara mengangkat kepalanya dan menatap pria itu.

"Dia.Dia kan cowo kemarin yang aku liat di kelasnya Auri" Ucap Atara di dalam hatinya, dan dia berusaha mengingat saat pertama kalinya Atara bertemu dengannya.

"Ambil..tangan gue mulai pegel" Ucap pria itu.

Atara mengerjap dan langsung menerima sapu tangan itu.

"Makasih" Ucap Atara sambil berdiri

Pria itu menoleh kearah lokernya Atara dan melihat darah yang menetes perlahan.

"Lo dateng bulan..?" Tanya pria itu.

Atara terkejut dan mengerutkan jidatnya.

"Kok dia nanya gitu..?" Tanya Atara di dalam hatinya dan terlihat heran melihat pria itu berkata seperti itu.

"E..enggak..kok"Ucap Atara.

"Terus.. Itu darah siapa..?" Tanya pria itu lalu dia berjalan menghampiri loker Atara.

"Itu.." Tak sempat Atara menjelaskan, pria itu langsung membuka lokernya dan ekspresinya terkejut ketika melihat di dalam loker Atara ada beberapa tikus mati.

Comfort Zone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang