24

717 76 3
                                    

***

Pagi ini udara sangat sejuk, karena hujan tidak berhenti semalaman. Atara duduk di depan rumahnya.

"Bosen juga ya diem di rumah, tapi mau gimana lagi"

Tiba tiba seseorang datang membukakan pagar. "Ibu" ujar Atara, dia melihat ibunya datang membawa sesuatu.

Dia sangat senang melihat kedatangan ibunya. "Ibu mau pergi lagi, ibu kesini mau ngasih ini buat kamu dari Pak Adnan" ujar nya, sambil memberikan sebuah tas.

"Kenapa pergi lagi bu, Sebenarnya siapa Pak Adnan itu bu.? Selingkuhan ibu.?" Tanya Atara, kini dia sangat berani bertanya seperti itu, karena dia juga tidak bisa terus menyimpan pertanyaan itu.

"Jaga omongan kamu ya, jangan buat masalah lagi dengan ibu. Atau ibu.." Ibunya Atara menggantungkan kalimatnya.

"Atau apa bu.? Atau ibu mau nampar Atara lagi seperti yang sebelumnya.?" Tanya Atara, dengan anda suara yang sedikit tinggi.

"Kalau kamu gatau apa apa, diem aja. Tugas kamu hanya sekolah, jangan ikut campur masalah orang tua!" Tegasnya lagi.

Ibunya Atara hanya terdiam dengan ekspresi kesal. Dia lalu pergi meninggalkan Atara.

Atara masuk ke dalam rumah dan melempar barang itu, hatinya sangat sakit ketika melihat perubahan di dalam diri ibunya.

"Kenapa semua ini semakin menjadi jadi, padahal aku kaya gini kan aku cuma gamau ibu selalu membentak Atara, atau ninggalin Atara lagi"

Tok..tok..tok..

Tiba tiba saja ada yang mengetuk pintu rumah Atara.

Atara membukakan pintu. "Ada apa lagi.?" Tanya Atara dengan ketus.

Seketika matanya melebar melihat Angga berdiri di depannya. Angga juga terlihat terkejut saat Atara mendengar nada bicara Atara, yang tajam itu.

"Oh Angga ya, sorry ya" ujar Atara, dengan ekspresi yang masih terlihat kaget.

"I..iya, lo kenapa.? Ada masalah?" Tanya Angga.

"Enggak, efek bosen di rumah aja" jawabnya.

"Lo gak sekolah.?" Tanya Atara.

Atara heran melihat Angga, memakai baju sekolah, tapi dia malah pergi ke rumahnya. Dia juga melihat Angga berbeda, tidak seperti hari hari sebelumnya.

"Enggak, gue mau bolos dulu" jawabnya, membuat Atara tersentak kaget.

"Ada juga ya ketua OSIS yang bolos"

"Lo kan ketua OSIS, kok bolos.?" Tanya Atara.

"Bolos buat bahagiain anak orang gak papa kali ya" jawabnya.

"Maksud lo.?" tanya Atara, yang mulai di buat bingung oleh Angga.

"Gue mau ajak lo ke suatu tempat, sekaligus ngajarin lo main basket. Besok kan penilaian nya.?" Tanya Angga.

Atara mengangguk. "Oke".

***

Di sekolah Gilang terus memikirkan Atara, dia melihat Auri berjalan melewatinya sambil menggunakan earphone.

Comfort Zone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang