***
Bel pulang berbunyi, Atara masih belum juga sadar, dan terlihat luka di dahinya tertutup oleh plester.
Auri masih menunggu Atara, sampai sampai dia tertidur di sana."Ri.." Panggil Atara yang tiba tiba saja terbangun, dia berusaha menstabilkan penglihatannya.
Karena dia sudah beberapa jam pingsan, dan mungkin membuat matanya terasa pegal.
Auri membuka matanya perlahan, ketika mendengar suara Atara yang memanggil namanya."Lo udah sadar..? syukurlah" Ucap Auri
Yang terlihat bahagia ketika melihat Atara sadar, kebahagiaan yang haqiqi."Iya, ini jam berapa..?" Tanya Atara dan dia memegang kepalanya. karena rasa nyutnyutan nya masih terasa.
"Jam pulang kayanya. Aku juga ketiduran disini" Jawab Auri.
Saat Atara akan turun dari ranjang uks, tiba tiba terlihat seseorang yang berdiri di pintu masuk, dan tangannya terlihat membawa sesuatu.
"Kak Gilang" Ucap Atara, Auri terkejut saat Atara mengucapkan nama Gilang. Dia langsung berdiri dan menghampiri Gilang.
"Mau ngapain kak, lo kesini..?" Tanya Auri dengan ekspresi Datar. beda dengan perasaannya yang terasa panas karena emosi.
"Gue..mau liat keadaan Atara.." Jawab Gilang sambil tersenyum kearah Atara yang duduk di ranjang Uks.
Atara hanya terdiam namun bayangan kejadian di kelas membuat Atara semakin sakit dan tak mampu melihat wajah Gilang, ketika melihat nya seakan rasa sakit itu kembali lagi.
"Keadaan Atara..? gue yakin kok, lo pasti tau gimana keadaan dia sekarang, tanpa lo harus bertanya" Ucap Auri dengan suara seperti memperingati, memperingati Gilang untuk pergi.
"Apa cuma karena hal sekecil itu lo jadi nyuruh gue buat jauhin dia..?" Tanya Gilang dengan nada nada menentang.
"Apa lo bilang.? sekecil itu. Mungkin lo gak ngerasain apa yang saat ini Atara rasain dan dengan seenaknya lo bilang gitu" Ucap Auri dan dia. emosinya mulai terpancing oleh kata kata nya Gilang.
Atara turun dari ranjang dan menghampiri Auri, dia memegang tangan Auri.
"Ri..udah mendingan kita pulang" Ucap Atara sambil menepuk pundak Auri.
"Yaudah..tapi lo ikut ke kelas gue dulu ya, Mau bawa tas" Ucap Auri sambil memegang tangan Atara dengan erat.
Sementara Gilang dia terus memperhatikan Atara dengan wajah bersalahnya. Dia seakan tak ingin memalingkan pandangannya, dari wanita yang mulai ia sukai.
*Benih cinta mulai tumbuh*
Saat Atara dan Auri hendak keluar uks, Gilang tiba tiba saja memegang tangan Atara.
"Ta.." panggil Gilang dan matanya tak henti memperhatikan gadis itu.
Atara dan Auri menoleh secara bersamaan.
"Ini buat elo..gue harap lo sembuh ya, maafin gue" Ucap Gilang sambil memberikan sesuatu kepada Atara.
Atara memperhatikan Gilang, dan ia merasa ingin menangis saat melihat wajah Gilang yang seperti orang bersalah.
*Mungkin hatinya mulai tersentuh*
Atara menerimanya." Makasih Kak" Ucap Atara dan matanya terlihat berkaca kaca.
"Ayo pergi" Ucap Auri yang tiba tiba saja menarik tangan Atara.
Atara dan Auri pun pergi, Gilang tidak tau apa yang harus ia perbuat. Gadis yang baru ia kenal itu sangat menarik rasa penasarannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Comfort Zone
Fiksi Remaja[COMPLETED] _____ Atara Fenata Gauri Seseorang berhasil membuatnya terjebak dalam Comfort Zone setiap kali dia ingin pergi dari orang itu, saat itulah dia tidak bisa melakukannya. Ini adalah kisah cintanya dengan pria yang berha...