1.Awal

10.1K 740 24
                                    

Seorang pria tampan lengkap dengan jasnya turun dari mobil, ia membawa sebuket bunga di tangan kirinya dan sebuah kotak perhiasan kecil di tangan kanannya.

Ia tersenyum melihat dua benda di tangannya itu.

"Ah, kuenya"

Ia berbalik, membuka pintu mobil dan memasukkan kepalanya mencari-cari kue yg dimaksud.

"Tapi bagaimana aku membawanya?"

Setelah berfikir sedikit lama, ia baru sadar kalau kotak perhiasan berwarna merah itu cukup untuk dimasukkan ke saku celananya.

"Sungguh bodoh kau Kim Taehyung" ia mengatai dirinya sendiri.

Ia sukses membawa kue, sebuket bunga, dan sekotak perhiasan kecil itu ke tempat tujuan-- Kursi taman.

Ia duduk di kursi taman dengan senyum yg masih setia muncul di bibirnya.

"Jennie-ya" ia berdiri, melambaikan tangan kepada seorang wanita yg sedang menengok kanan kiri mencari dirinya

Wanita bernama Jennie itu berjalan mendekat ke arah Taehyung.

"Jennie-ya, aku merindukanmu" dengan cekatan, Taehyung langsung memeluk Jennie. Tapi tidak dengan Jennie, ia hanya diam membiarkan perlakuan taehyung padanya tanpa ada niatan untuk membalas pelukan itu.

"Kau sudah pulang?" tanya wanita itu

"Seperti yg kau lihat. Maafkan aku, aku jadi jarang menghubungi apalagi menemuimu. Menjadi dokter di desa lebih menyita waktuku" Taehyung menjelaskan dengan nada sedikit kesal berniat untuk bercanda.

"Tapi kau sudah pulang 3 bulan yg lalu"

Kata-kata yg keluar dari mulut Jennie sontak membuat Taehyung kaget.

'Bagaimana dia bisa tau?' pikirnya

'Apa dia juga tau rencanaku? Ah ini pasti kerjaan si Jaehyun, sialan'

Taehyung hanya tersenyum canggung ke Jennie. Sedangkan Jennie hanya menatapnya datar.

"Happy Birthday, Kim Jennie sayang" Taehyung mengalihkan pembicaraan.

"Sebentar aku bukakan kuenya, kau tau ini aku membuat sen--"

"Aku akan menikah dengan Taeyong 2 bulan dari sekarang" ucapan Jennie lagi-lagi membuat Taehyung kaget. Tidak, yg ini bahkan lebih membuat Taehyung diam dan hanya membuka mulutnya.

"Ehey, bercandamu tidak lucu sayang. Sebentar aku hidupkan dulu lilinnya" kata taehyung sembari menghidupkan lilin dengan korek yg sudah ia siapkan

Jennie mengeluarkan sebuah benda dari dalam tasnya bertuliskan 'undangan' . Ia memberikannya kepada Taehyung.

"Datanglah Tae" Jennie tersenyum.

Sedangkan Taehyung, ia menegang seketika.

"Kenapa?" tanya taehyung dengan nada memelas

"Aku lelah tae. Aku lelah denganmu. Denganmu yg tidak pernah ada waktu untukku. Denganmu yg selalu memprioritaskan pasienmu. Denganmu yg bahkan lupa dengan hari anniversary kita. Dan denganmu-- yg berbohong tentang kepulanganmu dari Jeju"

"Kenapa? Kenapa berbohong? Aku kau anggap apa? Kau tau Tae, hampir 3 tahun bersamamu dan hampir 3 taun itu aku tak pernah merasa kalau kau mencintaiku. Aku hanya merasa kalau kau itu pria baik, pria baik yg baik dengan semua orang. Aku tak pernah merasa kau spesialkan" tutur Jennie dengan sedikit bergetar.

"Sedangkan dengan Taeyong, dia selalu bisa membuatku merasa dicintai, di pedulikan, dikhawatirkan,dan dispesialkan."

"Jadi tidak ada alasan untuk menolak lamaran nya Tae. Maaf"

Jennie berbalik, ia berjalan meninggalkan Taehyung yg memegang kuetar dengan mata sedikit berkaca-kaca.

Taehyung melihat punggung Jennie yg berjalan menjauhinya. Ia mengeluarkan kotak perhiasan yg ia simpan di saku celananya.

"Aku terlambat" ujarnya sambil menahan air matanya.

Ia duduk lemas di kursi taman itu, ia menatap lurus dengan pandangan kosong.

Ia menunduk, melihat kanannya. Bunga yg ia beli tadi bahkan tampak layu seakan ikut bersedih dengan apa yg barusan Taehyung alami.

Taehyung tersenyum miris.

Sungguh, ia ingin menangis. Tapi tak bisa, gengsi nya mengalahkannya.

'Tidak ada lelaki tulen yg menangis' itu salah satu prinsip hidupnya. Ia tak mau terlihat sebagai lelaki lemah.

Dia mendongak, melihat hamparan bintang di langit malam.

Cukup lama ia memandangi langit, sampai akhirnya sebuah suara mengagetkan nya.

"Kim Taehyung?"

tbc

Cerita baru nih. Gimana?
Bagus ga? Jawab iya aja ya biar aku seneng wkwkwkwkwk.

Jangan lupa pencet bintangnya ya. Kalo kalian nyempetin buat komen meskipun sekedar 'next' aja, aku makin seneng. Makasi sebelumnya uda mau baca

Delushit [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang