Taehyung memasuki ruangan bernuansa putih itu dengan rasa bersalah sekaligus takut. Dilihatnya wanita yang tidur dengan menunjukkan punggungnya. Bahkan, saat ia menyadari bahwa ada seseorang yang masuk ke ruangannya, ia menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Jung Yerin..." Panggil Taehyung dengan lemah, tak ada jawaban.
"Yennie-ya" Taehyung menepuk pelan pundak Yerin, namun tetap saja tak ada jawaban.
"Sayang" kali ini Taehyung memanggil dengan nada bergetar, menunjukkan betapa ia sangat merasa bersalah atas apa yang sudah terjadi.
Yerin bergeming, ia tak ada niatan sedikitpun untuk menggubris Taehyung. Hatinya sakit, karena kehilangan buah hatinya sekaligus Taehyung yang membohonginya selama bertahun-tahun.
"Aku tau aku tak punya hak untuk kau maafkan, aku tau. Kau boleh marah padaku, kau boleh mendiamiku, selama yang kau mau" ucap Taehyung sembari menahan tangis.
"Kau boleh memukulku, kau boleh memakiku, kau boleh menamparku, kau boleh memperlakukan ku semaumu, asal itu bisa mengurangi rasa marahmu padaku" Taehyung menahan nafasnya, tak sanggup untuk mengucapkan kata selanjutnya.
Sedangkan Yerin, ia juga sama. Satu tangan ia gunakan menutupi mulutnya menahan suara dan tangan lainnya ia gunakan memegangi dadanya yang terasa sesak.
"Tapi tolong, tolong dengan sangat--" Taehyung tak bisa menahan tangisnya, ia mulai menangis.
"--tolong jangan meninggalkanku, kumohon." Taehyung menjatuhkan tubuhnya di lantai dengan lutut sebagai penyangga. Ia memendamkan wajahnya di ranjang Yerin, menangis tersedu-sedu dibalik punggung yerin.
.
.
.
.
.Setelah Taehyung keluar, Eunbi masuk dengan mata bengkak, diikuti Hanbin di belakangnya.
"Yennie-ya" panggil Eunbi dengan lemah.
Tak seperti sebelumnya, kali ini Yerin membalikkan tubuhnya dan langsung memeluk Eunbi erat. Melampiaskan semua tangisnya di pundak Eunbi.
Hanbin menepuk-nepuk pelan punggung Yerin sembari terus mengatakan 'tak apa, semua akan baik-baik saja'
"Taehyung.." ucap Yerin di sela-sela tangisnya.
"Kenapa dengan Taehyung? Kenapa juga kau mengacuhkannya?" Tanya Eunbi
"Taehyung-ssi... tidak pernah mencintaiku" jawaban itu membuat Eunbi mendorong pelan tubuh Yerin guna bertatap muka dengannya.
"Apa maksudmu?"
"Dia menikahiku bukan karena mencintaiku, tapi karena ingin mengobati lukanya setelah lamarannya ditolak oleh kekasihnya." Tutur Yerin disela-sela sesenggukannya.
"Malam itu, malam dimana hatinya sakit sekaligus malam dimana hatiku jatuh untuknya" lanjut Yerin, membuat Eunbi dan Hanbin terkejut sekaligus emosi.
"Bahkan ia menamai anak kita dengan nama mantan kekasihnya" lagi-lagi, Eunbi dan Hanbin dibuat terkejut oleh penuturan Yerin.
"CERAIKAN DIA! JANGAN FIKIRKAN SOAL BIAYA HIDUPMU DAN ANAKMU. AKU AKAN MENAFKAHI KALIAN" teriak Hanbin penuh emosi, namun juga serius.
Yerin menatap Hanbin nanar, lalu kembali menangis tersedu-sedu. Ia masih tak sanggup membayangkan waktu disaat ia akan meninggalkan Taehyung.
"Aku tidak tau apa aku bisa" ucap Yerin dengan menangis sembari kedua tangan menutupi wajah sembabnya.
"Aku setuju dengan Hanbin. Ceraikan dia, yen. Kau tidak perlu memikirkan soal biaya hidupmu dan juga anakmu. Aku, Jungkook, dan Hanbin mampu menopang kehidupan kalian." tutur Eunbi lembut guna memberi keyakinan pada Yerin.
"Bukan masalah itu, bi. Tapi, apa aku bisa melupakannya? Dan juga, aku harus bilang apa pada Jennie? Ah, sialan. Aku jadi teringat dengan wanita itu setiap menyebut nama anakku sendiri" Setelahnya, Yerin kembali menangis. Menangis lebih keras daripada sebelumnya.
"Menangislah Yen, menangislah sampai kau puas. Luapkan semuanya. Tak apa, semua akan baik-baik saja. Aku dan Hanbin selalu disisimu"
Yerin mendongakkan wajahnya, terlihat matanya membengkak karena terlalu lama menangis.
"Hanbin-ah"
"Hm? Kenapa?"
"Boleh aku meminta tolong padamu?"
"Tentu saja. Katakan apa yang kau butuhkan"
"Tolong urus semuanya. Semuanya. Dan aku tak ingin tinggal di sini lagi, bin" pinta Yerin dengan nada memelas.
"Semuanya?"
"Buat aku dan dia bercerai. Dan pastikan hak asuh anak jatuh padaku"
Eunbi tersenyum lega, ia langsung memeluk Yerin erat dan tak hentinya mengatakan 'pilihan yang bagus, Yen'
"Aku akan mengurus semuanya, Yen. Kau tak perlu khawatir. Tapi, kau ingin tinggal dimana?"
"Di tempat dimana dia tak bisa menemukanku dan juga anakku"
—tbc.
Ciya, part pertama yg aku update setelah aku lama Hiatus huhu.
Masih ada yg nunggu atau inget cerita ini gak? Hayo udah pada dihapus dari library ya? Ayo ditambahkan lagi ke library. Karena ini udah menuju END ! Hehehe
Setelah itu aku bakal bikin story baru. Tapi cast nya bukan Taerin hehe. Lagi mabok sama cowo lain aku, maapin ya hehe
Don't forget to tap the star and leave a comment. I miss u my beloved readers!❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Delushit [end]
FanfictionStatus : Completed Genre : Fan fiction, romance, married life. Bagaimana jika pria yg kau percaya mencintaimu seperti kau mencintainya ternyata tidak pernah mencintaimu bahkan untuk sedetik pun? Start : 03 Mar 2018 End: 15 Sept 2018