10.Kunjungan

2.8K 502 13
                                    


"Apa kau sudah siap?"

Yerin mengangguk lalu tersenyum tipis.

Yerin terlihat cantik dengan Rok terusan warna hitamnya. Dan Taehyung tampak serasi menggunakan kemeja dengan warna senada.

"Kita nanti mampir dulu untuk membeli bunga. Mamaku suka bunga mawar putih"

"Kalau papamu?"

"Papa suka kopi" jawab Yerin dengan sedikit candaan.

"Ayo bawa kopi, kita bisa meminumnya bersama orang tuamu"

.

.

.

.

.

.

"Mah, Pah. Yerin datang"

Yerin menatap sendu dua guci abu di depannya.

"Kali ini Yerin datang dengan orang lain mah, pah" Yerin terkekeh lalu mengusap air mata yang sudah membasahi pipinya.

"Kalian pasti bosan jika hanya melihat wajah Eunbi, Hanbin, dan Jungkook kan?"

"Tebak deh aku sekarang bawa siapa?"

"Iya, aku membawa suamiku. Kalian sudah menjadi mertua" Yerin bermonolog sambil sesekali tertawa.

"Kenalkan, namanya Taehyung. Kim Taehyung"

Yerin mempersilahkan Taehyung untuk memperkenalkan diri. Pasalnya, ini pertama kalinya Taehyung menemui orang tua Yerin.

Yerin memang sudah pernah cerita jika orang tuanya sudah tiada. Karena kebakaran di rumahnya beberapa tahun yg lalu.

Tapi, setiap Taehyung ingin mengunjungi orang tua Yerin, Yerin selalu bilang 'nanti, jika aku sudah siap'

Taehyung membungkuk 90° di hadapan dua guci abu orang tua Yerin, mertuanya.

"Anyeonghaseyo"

"Perkenalkan, saya Kim Taehyung-- suami dari putri tersayang kalian."

"Maaf karena baru sempat mengunjungi kalian. Saya berjanji akan membahagiakan putri kalian. Mohon restunya, Eommonim, Abeonim" Taehyung tersenyum, ia melangkah maju lalu membuka pintu kaca lemari guci abu mertuanya. Ia menaruh sebuah gelas berisi kopi hangat di dalamnya.

Lalu, ia mengambil segelas lagi yang sudah ada di tangan Yerin.

Taehyung mengarahkan gelas itu ke hadapan lemari guci abu mertuanya seakan sedang ber-'cheers' ria. Lalu, ia meminumnya. Tak lupa dengan cara khas meminum yang sopan di depan orang tua.

Yerin tersenyum melihat Taehyung, ia sedikit berkaca-kaca. Yerin bersyukur bisa bertemu lelaki baik seperti Taehyung. Sungguh, ia tak pernah lebih bahagia dari ini.

Yerin melangkah mendekati Taehyung, ia tersenyum seakan mengatakan 'terimakasih'. Setelah itu, ia mengambil kopi yang ada di dalam lemari guci abu orangtuanya.

Ia meneguk habis isinya.

"Biar aku yang menjadi ksatria hitam Papa" kata Yerin dengan terkekeh.

Taehyung pun ikut terkekeh melihat tingkah laku Yerin.

"Aku akan datang lagi nanti" pamit Yerin kepada orangtuanya.

"Bersama saya" sambung Taehyung.

Taehyung merangkul pinggang Yerin, membuat pipi Yerin sedikit bersemu merah.

"Ini bunga untuk Mama, mawar putih"

Yerin menempelkan bunga itu di kaca pintunya.

"Bunga kesukaan mama kan? Aku masih inget kok"

"Dulu mama suka ngajarin aku cara bertanam, sampai-sampai kebun di belakang rumah penuh dengan bunga mawar putih"

"Dan papa marah karena kebunnya tidak berwarna" Yerin tertawa mengingat masa itu.

Masa dimana ia dan kedua orang tuanya hidup bahagia. Saling tertawa, saling memarahi, saling menjahili, dan saling menyayangi satu sama lain.

Ia sangat merindukan momen-momen itu. Air matanya keluar semakin deras.

"Aku bahagia disini, jadi kalian harus bahagia juga" Yerin tersenyum tulus, air matanya pun lolos dari kelopak matanya.

"Aku menyayangi kalian"

"Dan saya tentunya" sambung Taehyung lagi.

Yerin memukul pelan lengan Taehyung sambil tersenyum malu. Sedangkan Taehyung, ia tertawa melihat wajah malu-malu Yerin.

Tanpa sadar, aku mulai menyukaimu. Hanya saja, ego ini masih terlalu kuat.

tbc

Maaf banget ya, kemaren ga sempet up karena beberapa kendala. Maaf banget ㅠㅠ

Delushit [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang