Yerin yang baru saja keluar dari kamar mandi, terkejut akan kehadiran Taehyung yang sudah duduk di ranjang sambil membaca buku."Kau tak lembur? Tumben sekali?"
"Ya, ada anak magang baru di rumah sakit. Jadi, aku tidak perlu lembur lagi dengan alasan 'kekurangan tenaga kerja saat malam'."
"Ah begitu"
Yerin duduk di meja riasnya, bersiap untuk memakai cream malam dan body lotion sebelum ia tidur.
"Bagaimana kalau kita pindah rumah?"
Yerin dikagetkan oleh pertanyaan Taehyung yang terkesan tiba-tiba.
"Kenapa? Apa aku membuat kesalahan pada Eomma? Atau Appa?"
"Tidak, bukan begitu"
"Lalu?"
Yerin mengerutkan keningnya ke arah Taehyung yg berada pada cermin di depannya.
"Appa yang menyarankan kita untuk pindah. Agar kita lebih bebas dan lebih mandiri"
"Ahh begitu" Yerin menganggukkan kepala tanda mengerti.
"Apa kau mau?"
"Terserah kau Taehyung-ssi, aku akan menurut denganmu"
.
.
.
.
.
"Hei hati-hati membawa vas bunganya"
"Eunbi, jangan sentuh boneka itu!"
"Jungkook taruh dengan hati-hati, jangan dibanting seperti itu!"
"Hanbin kenapa kau lelet sekali?"
"Jaehyun-ssi, jangan duduk-duduk saja. Ikutlah membantu"
"TAEHYUNG-SSI TEMANMU MENGEJEKKU"
Ya, mereka sedang melakukan acara 'pindahan' dengan dibantu oleh teman masing-masing.
Kebetulan saja hari ini Jungkook sedang libur. Sedangkan yang lainnya? Tentu saja dipaksa libur oleh Yerin.
"Yerin-ssi ini ditaruh mana?" tanya Jaehyun yang membawa sebuah meja kayu kecil.
"Taruh saja dipojokkan sana, itu akan kugunakan untuk menaruh vas"
"Yennie-ya, buku-bukumu ini ditaruh mana?"
"Yennie-ya, aku tidak bisa memindahkan kulkas sendirian"
"Yennie-ya, aku belum makan"
Yerin terkekeh melihat ekspres teman-temannya yang terlihat kesal itu.
"Yerin-ssi, kamar kita sudah selesai" teriak Taehyung dari lantai dua.
"Benarkah? Aku akan kesana" jawab Yerin dengan semangat.
Dengan segera, Yerin melangkahkan kakinya menuju lantai atas dengan sedikit berlari.
"Wahh" Yerin ternganga melihat desain interior kamarnya.
"Kau suka biru kan?"
Yerin mengangguk antusias.
"Terimakasih Taehyung-ssi" dengan semangat, Yerin memeluk Taehyung.
Taehyung terkejut dengan perlakuan Yerin yang tiba-tiba ini. Tapi, entah kenapa dia tidak ingin menolaknya, tentu saja dia juga tak menerimanya.
Ia hanya membiarkannya. Ingat itu. Membiarkannya.
'Ya, aku hanya membiarkannya. Agar ia tak terluka seperti saat di pantai itu. Ya, memang seperti itu' yakin Taehyung dalam hati.
Sedangkan para pekerja rodi yang berada di bawah sedang mendengus kesal melihat beberapa barang yang masih tercecer di dekat pintu depan.
"Kenapa hari ini aku harus libur?" sesal Jungkook dengan wajah yang ditekuk.
"Seharusnya hari ini aku merekam lagu baruku" ucap Hanbin dengan menunduk.
"Lebih baik aku latihan sehari penuh daripada mengangkat benda-benda sialan ini" kesal Eunbi sambil menendang salah satu barang di depannya.
"Aku rindu pisau bedahku"
—tbc
Ehey, up lagi nih! ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Delushit [end]
FanfictionStatus : Completed Genre : Fan fiction, romance, married life. Bagaimana jika pria yg kau percaya mencintaimu seperti kau mencintainya ternyata tidak pernah mencintaimu bahkan untuk sedetik pun? Start : 03 Mar 2018 End: 15 Sept 2018