Taehyung terlihat sedang mengecek beberapa pasien di UGD dengan diikuti dua perawat di belakangnya."Apa Anda sudah merasa baikan?" Lelaki tua yang kakinya terlihat terbalut perban itu menganggukkan kepala.
"Setelah ini Anda akan dipindahkan di bangsal umum"
"Terimakasih, dok" Taehyung hanya tersenyum lalu berpindah pada pasien yang di sebelahnya.
Ia melakukan itu ke seluruh pasien lalu berjalan keluar UGD.
Saat perjalanan menuju kantornya, ia berpapasan dengan sepasang kekasih. Wanita itu terlihat bahagia sambil terus-terusan mengelus perutnya. Sedangkan sang pria memeluk posesif pinggang sang wanita.
"K-kim Jennie?"
"Taehyung?" Jennie terlihat gugup lalu bibirnya dipaksa tersenyum.
"Taehyung? Mantanmu itu?" Jennie mengangguk sambil tersenyum ke arah lelaki yang Taehyung yakini itu suaminya, Lee Taeyong.
Taeyong mengulurkan tangannya ke arah Taehyung.
"Taeyong, Lee Taeyong. Suami Jennie"
Taehyung memandang lama tangan kekar yang terulur itu.
"Taehyung, Kim Taehyung"
▪▪▪▪▪
"Aku pulang" Yerin yang mendengar suara sang suami langsung berlari menuju pintu utama untuk menyambut Taehyung.
Dilihatnya dari jauh, Taehyung berjalan sempoyongan dengan Jaehyun yang sedang memapahnya.
Yerin langsung berlari menghampiri keduanya guna membantu Jaehyun memapah Taehyung.
"Ada apa ini Jaehyun-ssi?"
"Dia mabuk berat, sepertinya karena kejadian tadi siang"
"Kejadian apa?"
"Man-- tan rekan kerjanya meninggal dunia, iya meninggal dunia"
"Astagah, pantas saja. Turunkan disini saja Jaehyun-ssi" Jaehyun pun melepaskan tangan Taehyung yang menyangkut di lehernya.
"Apa tidak apa dia tidur di sofa?"
"Tak apa, daripada kau harus membawanya ke lantai dua. Karena kamar di lantai pertama masih kosong semua. Tidak ada ranjang satupun"
"Baiklah kalau begitu aku pulang dulu, ah ini ponsel dia. Tadi bartender menghubungiku dengan ini"
"Hm, terimakasih Jaehyun-ssi"
Selepas Jaehyun pergi, Yerin mengambil bantal dan beberapa selimut untuk dibawa ke sofa. Ia berencana akan menemani Taehyung tidur di sofa.
"Ey ada Yennie" Taehyung menangkup kedua pipi Yerin.
"Iya ini aku Tae, kau tidurlah" Yerin mendorong pelan kepala Taehyung. Detik selanjutnya Taehyung kembali duduk.
"Yennie-ya, apa kau mencintaiku?"
"Pertanyaan macam apa itu, jelas saja aku mencintaimu sayang. Sudah tidurlah" kali ini Yerin menidurkan kepala Taehyung dengan hati-hati. Namun, Taehyung kembali bangun, lagi.
"Kau mau berjanji padaku?" Yerin berjongkok untuk menyamakan posisi kepala mereka berdua.
"Berjanji apa hm?"
"Jangan pernah meninggalkan aku karena lelaki lain"
Yerin mengerutkan keningnya bingung. Namun ia mengangguk mengiyakan Taehyung.
"Hm, aku janji. Janji tidak akan pernah meninggalkanmu karena lelaki lain"
Taehyung tersenyum konyol lalu memeluk Yerin erat.
"Terimakasih" Yerin membalas pelukan Taehyung.
"Yen?"
"Hm?"
"Mau bayi tidak?"
Belum sempat Yerin menjawab, ia dikejutkan dengan serangan tiba-tiba Taehyung.
Dan malam itu menjadi malam panas pertama mereka dengan keadaan Taehyung yang setengah sadar karena mabuk. Entah Taehyung sadar atau tidak saat menanyakan pertanyaan itu.
Padahal dulu Taehyung pernah berujar jika lelaki sejati tidak akan menyerang wanita mabuk.
Jadi, definisi lelaki sejati bagi Taehyung adalah menyerang wanita dengan keadaan mabuk? Entahlah.
Ruang tamu menjadi saksi bisu 'malam pertama' mereka.
—tbc
Maaf gabisa nulis secara detailnya, sungguh aku ga sanggup membayangkan nya :")
Dan maaf juga baru update. April adalah bulan tersibukku gaes:"") tolong maklumi ya klo di bulan April ini aku bakal slow update banget:") tp aku usahain bakal up kalo lg senggang. Janji!
And don't forget to tap the star and leave a comment, thankyou! ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Delushit [end]
FanfictionStatus : Completed Genre : Fan fiction, romance, married life. Bagaimana jika pria yg kau percaya mencintaimu seperti kau mencintainya ternyata tidak pernah mencintaimu bahkan untuk sedetik pun? Start : 03 Mar 2018 End: 15 Sept 2018