29.Problem

3.3K 469 67
                                    


Jam menunjukkan pukul 11 siang, menandakan bahwa anak cantiknya sudah pulang sekolah. Yerin bersiap-siap untuk menjemput Jennie ke sekolah.

Saat ingin mengunci pintu rumah, tiba-tiba ia merasa mual. Ia kembali masuk rumah, berlari ke kamar mandi terdekat.

Yerin ingin memuntahkan semuanya, tapi yang keluar hanyalah air. Sudah berminggu-minggu ia seperti ini. Awalnya ia mengira hanya faktor kelelahan, mengingat pesanan kuenya tak kunjung reda.

"Jangan-jangan... " dengan cepat ia sudah sampai di kamarnya, mengambil tespek dan kembali memasuki kamar mandi.

Saat semua proses sudah selesai, ia melihat hasilnya. Dua garis merah terpampang jelas, ia tersenyum, tersenyum kecut.

Yerin mengambil ponsel di sakunya, menekan kontak Hanbin lalu menelfonnya.

"Bin, bisa tolong jemput Jennie? Aku sedang tidak enak badan"

"Kau sakit apa?"

"Hanya sedikit kelelahan, kau mau kan?"

"Setelah ini aku akan segera meluncur"

"Baiklah terimakasih"

"Hei, kau dapat salam dari Eunbi. Ia ingin kau mengunjunginya di Sidney"

"Kau kira ke Sidney tidak membutuhkan uang? Dia saja suruh pulang ke Korea. Betah sekali tinggal di negara orang"

"Hahaha, oke akan kusampaikan"

"Sudah sana jemput anakku, aku ingin tidur"

"Kau kira aku pembantumu?"

Yerin tidak menjawab, ia hanya terkekeh lalu mematikan sambungan. Semakin membuat Hanbin kesal dibuatnya.

▪▪▪

Baru saja tidur 2 jam, Hanbin sudah mengganggunya dengan telfon berantai. Membuat Yerin terpaksa bangun dan mengangkatnya.

"Ada apa sih? Mengganggu saja"

"Apa aku boleh membawa Jennie ke Ilsan?"

"Kau gila?"

"Aku harus menandatangani kontrak, di Ilsan. Right now"

"Pulangkan anakku dulu Bin, astagah"

"Terlalu jauh, aku tak punya waktu lagi. Ah, aku bisa mengantarkannya ke suamimu. Aku sebentar lagi akan melewati rumah sakit suamimu"

"Kau benar-benar tak bisa mengantar pulang Jennie?"

"Putuskan sekarang, ke rumah sakit suamimu atau kubawa dia ke Ilsan"

"Kau akan menginap?

"Tentu saja"

"Kalau begitu, antar dia ke suamiku, akan ku jemput nanti"

Delushit [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang