Terlihat beberapa orang dengan pakaian putih termasuk Taehyung sedang berlari sembari mendorong emergency stretcher. Taehyung menangis sambil terus melafalkan kata maaf.Setelah pasien masuk ruang operasi, Taehyung ditahan oleh beberapa rekannya.
"BAJINGAN, BIARKAN AKU MASUK."
"Tae, kau tau kan jika kerabat dilarang masuk" ucap Jaehyun sembari menahan Taehyung dengan tubuhnya dibantu dengan dua orang disampingnya.
"AKU DOKTER DISINI SIALAN! AKU INGIN MASUK! LEPASKAN AKU! PARK JIHOON, LEPASKAN AKU ATAU NILAI MAGANGMU KUHANCURKAN!!"
"Maafkan aku sunbaenim, maaf" jawab seorang bernama Park Jihoon dengan mata tertutup namun tangan dan kakinya masih tetap menahan tubuh Taehyung.
"TAEHYUNG! PERCAYAKAN DIA PADA DOKTER LEE! DOKTER LEE BISA DIPERCAYA! DIA AKAN SELAMAT, PERCAYA DAN BERHENTILAH SEPERTI INI! SEMUA ORANG SEDANG MELIHAT!!"
"HEI BODOH! KAU JUGA AKAN SEPERTI INI? KAU JUGA TIDAK MAU MELEPASKANKU? KAU MAU NILAI MAGANGMU JUGA HANCUR SEPERTI TEMANMU?!!" ancam Taehyung pada lelaki yang sedari tadi menutup mulutnya.
Tak ada jawaban dari juniornya, Jaehyun dan dua orang juniornya masih setia menahan tubuh Taehyung yang mulai melemah.
"BANGSAT, SIALAN, BAJINGAN!" teriak Taehyung pada Jaehyun sebelum tubuhnya jatuh dengan lutut yang menjadi tumpuan.
Jaehyun langsung memeluk Taehyung dan menepuk pelan punggungnya mencoba menenangkan Taehyung.
"Dia pasti selamat, percayalah"
▪▪▪
"Apa mereka baik-baik saja?" tanya Eunbi dengan raut wajah kelewat khawatir pada Taehyung.
Taehyung tak menjawab, tatapannya sedari tadi hanya fokus pada ruang operasi.
Karena tak mendapat jawaban, Eunbi menangis. Hanbin yang datang bersamanya menepuk-nepuk pelan punggungnya bermaksud menenangkan. Padahal, hatinya juga tak kalah mencelos mendengar berita buruk yang ia dapatkan beberapa saat yang lalu.
"Kudengar mereka berdua sama-sama terluka. Siapa yang sedang di operasi dan dimana yang lainnya?" tanya Hanbin pada Taehyung dengan tangannya yang masih setia menepuk punggung Eunbi.
Lagi-lagi tak ada jawaban dari Taehyung. Tatapannya masih sama, air matanya mulai mengalir membuat Hanbin makin tak karuan.
Hening menyelimuti selama beberapa menit hingga orang tua Taehyung datang dengan berlarian membuat atensi ketiganya berfokus pada mereka.
"Taehyung, apa yang terjadi? Siapa yang sedang di operasi?" tanya Ibu Taehyung dengan air matanya yang mulai mengalir, sedangkan tangannya ia gunakan untuk memegang kedua lengan Taehyung.
Taehyung masih sama, diam membisu. Hanya air matanya yang terus mengalir membuat sang Ibu jatuh lemas ke lantai.
"Apa keadaannya parah?" giliran sang Ayah yang mengajukan pertanyaan setelah membantu istrinya berdiri. Hasilnya sama, tak ada jawaban.
Melihat keadaan sang anak, Ayah Taehyung menepuk pelan pundak Taehyung bermaksud memberi kekuatan.
Bertepatan dengan itu, dokter keluar dari ruang operasi membuat semua orang yang menunggu berlari ke arahnya.
"Dengan keluarga Jung Yerin?"
Sesaat setelah mendengar pertanyaan sang dokter, Eunbi semakin mengeratkan pegangannya pada tangan Hanbin.
"Kumohon, berikan kabar baik Dokter Lee" pinta Taehyung dengan nada memelas.
"Ada kabar buruk dan kabar baik, kau ingin mendengar yang mana dulu?"
Taehyung menggigit bibir bawahnya, tubuhnya bergetar.
"Apa kabar baiknya?"
"Istrimu selamat" semuanya bernafas lega. Eunbi memeluk Hanbin erat.
"Syukurlah ia selamat Bin, Yennie kita Selamat. Aku akan meminta maaf padanya karena telah berbohong jika aku masih di Sidney. Aku tidak akan mengerjainya lagi Bin" tutur Eunbi dengan nada bahagia meskipun air matanya masih tetap mengalir.
Hanbin mengangguk, ia mengelus punggung Eunbi sembari menahan air matanya.
"Kabar buruknya?" tanya Taehyung dengan nada yang melemah.
"Bayimu tak bisa kuselamatkan, maaf"
—tbc
Ini udah mau End kok:'c
Stay tuned ya, don't forget to tap the star and leave a comment❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Delushit [end]
FanfictionStatus : Completed Genre : Fan fiction, romance, married life. Bagaimana jika pria yg kau percaya mencintaimu seperti kau mencintainya ternyata tidak pernah mencintaimu bahkan untuk sedetik pun? Start : 03 Mar 2018 End: 15 Sept 2018