Cuaca dingin ditambah turunnya salju membuat Taehyung enggan membuka matanya.Sedangkan wanita di sebelahnya berusaha untuk melepaskan tangan Taehyung yg melingkar anteng di perutnya.
"Tae, bangunlah. Kau akan terlambat"
"Eunghh" Taehyung hanya semakin mengeratkan pelukannya tanpa berniat membuka matanya.
Wanita yang bernotaben sebagai istrinya itu sedikit tersenyum. Pasalnya, ini pertama kalinya. Pertama kalinya ia bangun dengan posisi Taehyung yang memeluknya dari belakang.
Yerin mengelus punggung tangan Taehyung membuat sang empu sedikit terganggu. Taehyung memerjapkan matanya.
"ASTAGAH" di luar dugaan, Taehyung memundurkan tubuhnya.
"Ada apa Tae?" tanya Yerin khawatir karna terkejut dengan Taehyung. Apalagi saat melihat wajah kaget Taehyung.
"A-ah ti-tidak Yen, tidak ada apa-apa" Taehyung menggaruk tengkuknya yang tak gatal, lalu memutar badannya dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.
.
.
.
.
.
"Tae, pasien yang bernama Jeon Saripin apa sudah boleh pulang? Bukannya dia baru selesai operasi kemarin malam?"
"Tae?"
"KIM TAEHYUNG!!"
"E-eh apa? Ada apa Jae? Apa ada pasien darurat?" tanya Taehyung dengan sedikit linglung
"Kau kenapa? Apa ada masalah?"
"H-hah? Tidak"
"Jujur padaku Tae, I know you so well"
Taehyung kembali melamun sambil melihat sebuah foto di dompetnya.
"Aku memeluk Yerin--
--tanpa sadar" ada sedikit jeda dalam pengucapannya.
Jaehyun sedikit terkejut dengan pengakuan Taehyung. Pasalnya ia selama ini meyakini bahwa temannya itu tidak akan bisa berpindah hati berdasarkan prinsip yang ia pegang teguh.
'Lelaki sejati ialah lelaki yang selalu menepati ucapannya'
Dan dulu saat masih dalam fase berbunga-bunga saat baru berpacaran dengan Jennie, Taehyung pernah mengatakan sesuatu.
'Aku hanya akan mencintai 2 orang wanita seumur hidupku. Satu wanita itu sudah aku temukan sejak lahir, Mama. Dan satunya lagi, aku baru menemukannya. Jennie, Kim Jennie'
Selama ini Taehyung tidak pernah menyimpangi prinsipnya. Ia akan selalu menepati ucapannya agar mendapat gelar sebagai 'lelaki sejati'. Dari dirinya sendiri tentu saja.
Ia hanya tidak ingin menjadi lelaki pengecut seperti Ayah kandungnya. Ya, Ayahnya yang sekarang ialah Ayah tiri.
Ayah kandungnya meninggalkan ia dan mamanya. Padahal beliau sudah berjanji bahwa akan selalu bersama dengan mereka sampai akhir. Bahwa ia akan selalu membahagiakan istri dan anaknya.
Tapi naas, saat Taehyung menginjak umur 15 tahun, Ayah Taehyung kabur dari rumah, entah kemana. Ia hanya meninggalkan sebuah kertas dengan kata maaf yg tertulis di atasnya.
Dan sekarang, berita tak terduga keluar dari mulut Taehyung.
Memeluk Yerin tanpa sadar? Apa hatinya sudah mulai terbuka untuk wanita lain?
"Kau serius?" tanya Jaehyun dengan membelalakkan matanya.
"Apa aku sudah tidak mencintai Jennie lagi? Apa gelar lelaki sejatiku sudah luntur?" tanya Taehyung dengan masih melihat foto di dompetnya, foto ia bersama Jennie di sebuah photobox.
"Kapan kau melakukannya?"
"Saat tidur"
Lagi-lagi Jaehyun membelalakkan matanya, kali ini mulutnya ikut menganga.
"OH. MY. GOD."
"Tidak kan?" tanya Taehyung lagi.
"Aku masih mencintai Jennie seutuhnya kan? Aku tidak mungkin mulai menaruh hati dengan wanita itu kan?"
"Wanita itu?" tanya Jaehyun dengan sedikit geram.
"Dia istrimu Tae! Kenapa kau menyebutnya 'wanita itu'?!"
Taehyung tidak menjawab, ia menyadarkan punggungnya di sandaran kursi.
Ia menghela nafas berat.
"Sebenarnya ada apa dengan diriku Jae? Tidak biasanya aku begini"
"Maksudmu? Apa ada lagi selain memeluk?"
"Kemarin lusa, aku tersenyum melihat tawanya saat mengunjungi mendiang orang tuanya"
"Aku merasa bahagia hanya dengan melihatnya tertawa Jae. Dan aku merasa tercekik saat melihatnya menangis. Apa itu masuk akal?" tanya Taehyung dengan sedikit kesal dan bingung.
"Bahkan dulu, aku butuh waktu 2 tahun untuk bisa membalas perasaan Jennie"
Jaehyun sedikit terkekeh melihat temannya kesal dan bingung. Karena cinta.
Jaehyun tak pernah melihat sisi Taehyung yang seperti itu. Tersenyum saat melihat wanitanya tertawa? Oh ayolah.
Bahkan saat Jennie tertawa sampai mengeluarkan air mata, ia malah menyuruh Jennie agar tertawa lebih anggun.
"Kau tau Tae. Terkadang, kita bisa saja menyalah artikan rasa simpati dengan kata cinta. Sebaliknya, kita malah mengartikan rasa cinta sebagai rasa tanggung jawab"
"Jangan halangi kata hatimu untuk mengungkapkan yang sebenarnya"
"Jangan mengelak sesuatu yang sebenarnya sudah kau pastikan hanya karena tidak ingin menerima kenyataan itu"
"Kau tau, lelaki sejati itu bukan hanya lelaki yang selalu menepati ucapannya"
"Lelaki sejati juga lelaki yang tidak pernah lari dari kenyataan"
"Hadapi dan nikmati saja sensasinya bung!" kata Jaehyun mantap sambil menepuk pundak Taehyung pelan. Setelah itu, Jaehyun berjalan pergi meninggalkan ruangan Taehyung.
.
.
.
.
."Sensasi?" Taehyung sedikit tersenyum nakal saat mendengar kata itu.
"ASTAGAH, LAKNAT KAU JAEHYUN! FIKIRANKU YANG BERSIH DAN SUCI JADI TERNODAI!!!"
—tbc
yaampun, big sorry buat para readers ;((
udah ga nepatin janji selama berhari-hari ;((Maaf banget;((
But, aku bakal ngasih kejutan besok. Sebagai permintaan maaf ku hehehe.Don't forget to tap the star and leave a comment! ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Delushit [end]
FanfictionStatus : Completed Genre : Fan fiction, romance, married life. Bagaimana jika pria yg kau percaya mencintaimu seperti kau mencintainya ternyata tidak pernah mencintaimu bahkan untuk sedetik pun? Start : 03 Mar 2018 End: 15 Sept 2018