Siang ini, Yerin akan mengantarkan bekal ke Taehyung. Karena panggilan darurat dari rumah sakit, Taehyung tidak sempat sarapan.Kebetulan hari ini Yerin tak ada jadwal kuliah. Jadi, sebagai istri yang baik serta perhatian ia berinisiatif untuk membawakan makan siang dan beberapa kue yang ia buat tadi pada Taehyung.
"Eomma, aku berangkat dulu ya" Yerin sedikit berteriak karena ibu mertuanya itu sedang berada di kamar mandi.
"Ya, hati-hati. Jangan lupakan mantelmu" jawab ibu mertuanya dengan berteriak juga.
Wajar jika ibu mertuanya itu mengingatkan untuk memakai mantel. Karena cuaca dingin ditambah salju yang turun mulai kemarin malam membuat hawanya semakin dingin, meskipun ini siang hari.
"Tentu saja, Eomma"
Yerin berjalan ke halte terdekat, ia memutuskan untuk menggunakan jasa transportasi bus umum.
Saat sudah di dalam, ia duduk di kursi yang kosong dengan posisi memangku bekalnya.
Saat hampir sampai di halte tujuannya, ia menekan tombol yang berada di dekat jendela.
Sang sopir pun memberhentikan bus nya tepat di depan halte yg dimaksud.
Yerin turun dengan memeluk tas yg berisikan kotak bekal itu. Tak lupa, ia mengucapkan terimakasih kepada sang sopir sebelum benar-benar turun dari bus.
Ia berjalan menuju bangunan besar yg tak jauh dari situ. Saat memasuki bangunan itu, ia menutup hidung sambil mengerucutkan bibirnya.
"Obat ewh"
Yerin lupa, jika ia tak suka bau rumah sakit apalagi obat. Biasanya jika ia selalu memakai masker jika akan mengunjungi tempat-tempat yang berbau obat.
Tapi, saat ini ia melupakannya. Entah kenapa.
Saat sudah sampai di ruang kerja Taehyung, bukannya bertemu Taehyung, ia malah bertemu Jaehyun.
"Jaehyun-ssi, dimana Taehyung?"
"Ah, dia masih di ruang operasi"
"Sejak tadi pagi?" Yerin sedikit membelalakkan matanya.
"Tentu saja tidak, ini operasinya yang kedua. Tapi, kenapa kau menutupi hidungmu seperti itu?"
"Aku tidak suka bau obat"
"Kalau begitu pakailah ini" Jaehyun menyerahkan sebuah masker yang ada di kotak khusus masker.
"Terimakasih, Jaehyun-ssi" tak butuh waktu lama untuk Yerin memakainya.
"Apa Taehyung masih lama?"
"Entahlah, aku tidak tau. Aku tidak tau operasi macam apa yang ia kerjakan sekarang. Kenapa?"
"Ah, ini" Yerin menyerahkan tas berisi kotak bekal itu pada Jaehyun.
"Kalau begitu, aku titipkan itu padamu ya. Tolong pastikan ia memakannya setelah operasi berakhir"
"Apa aku boleh mencicipinya, aku juga lapar" ucap Jaehyun dengan sedikit memelas.
"Eits, tidak. Tidak boleh. Taehyung harus memakannya dulu baru kau boleh memintanya"
"Dasar pelit, ck"
"Aku pergi, terimakasih sebelumnya Jaehyun-ssi" Yerin membungkuk dengan sedikit terkekeh.
"DASAR PE--"
Belum sampai menyelesaikan umpatannya, Jaehyun langsung berbinar karena ucapan Yerin.
"Kalau kuenya, kau boleh memakannya sekarang"
"Tapi, jangan banyak-banyak"
Ada sedikit jeda dalam perucapannya, lalu ia memasang wajah sedih sambil menatap kue yg sudah ada ditangan Jaehyun.
"Kasian kueku dimakan oleh perjaka tua"
Sebelum Jaehyun menyumpahinya lagi, Yerin memutuskan untuk berlari menjauhi ruangan itu.
"KIM TAEHYUNG BOLEHKAH AKU MEMBEDAH ISTRIMU?"
⚫▪⚫▪⚫▪⚫
Taehyung menghentikan aktivitasnya, lalu menggesek-gesekan telinganya ke pundak lebarnya.
"Kenapa dok?" tanya salah satu orang yg sedang satu ruangan dengannya.
Taehyung hanya menggeleng lalu melanjutkan menjahit perut pasien yang tadi sempat terhenti.
—tbc
Update 2 hari sekali, setuju gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Delushit [end]
FanfictionStatus : Completed Genre : Fan fiction, romance, married life. Bagaimana jika pria yg kau percaya mencintaimu seperti kau mencintainya ternyata tidak pernah mencintaimu bahkan untuk sedetik pun? Start : 03 Mar 2018 End: 15 Sept 2018