Yerin mengerjapkan matanya perlahan, sinar matahari yang menembus tirai putih kamarnya sungguh menggangu tidur nyenyaknya. Mau tak mau ia harus bangun.Saat ia duduk, ia terkejut saat melihat dress yang ia kenakan kemarin tergeletak di lantai kamarnya.
Yerin langsung mengecek keadaan tubuhnya, ia menunduk guna melihat tubuhnya. Sesaat setelah menunduk, ia membuka mulutnya lebar seperti kaget akan sesuatu.
Ia menoleh pada Taehyung dan mendapati Taehyung tidur dengan pakaian lengkap di tubuhnya. Ia bernafas lega.
Ia mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi kemarin malam, tapi tak ada satu pun ingatan yang mau datang ke otaknya bahkan untuk sekedar mampir.
"Aishhh" Yerin mengacak rambutnya frustasi
.
.
.
.
.
Taehyung terlihat sudah berpakaian rapi. Ia terlihat sangat tampan dengan kemeja putihnya. Ia turun ke lantai satu untuk sarapan bersama Yerin.
Yerin yang melihat Taehyung turun seketika langsung gugup. Ia tak tahu harus berbuat apa, harus berbicara apa, harus membahas apa dengan Taehyung.
Yerin hanya takut jika ia membuat kesalahan kemarin malam, karena ekspresi Taehyung sekarang sangatlah datar. Lebih datar dari papan triplek.
Yerin mengambilkan nasi untuk Taehyung dan meletakkannya di hadapan Taehyung. Selama makan, hanya terdengar suara dentingan sendok, sumpit, dan piring.
"Taehyung-ssi" dengan sedikit ragu, Yerin memberanikan diri untuk mengawali percakapan dengan suaminya.
"Hm?" jawab Taehyung tanpa berniat menatap Yerin.
"Ngg--"
"Apa?"
"Ng-- kemarin-- kemarin malam--"
"Ada apa dengan kemarin malam?"
"Apa aku melakukan kesalahan?" tanya Yerin dengan sangat pelan dan hati-hati
Taehyung menatap Yerin kesal, ia menaruh sendok dan sumpitnya lalu menyenderkan tubuhnya pada senderan kursi.
"Apa kau pernah mabuk sebelumnya?"
Yerin mengangkat alisnya tak mengerti. Kenapa Taehyung malah bertanya balik?
"Aku tanya, apa kau pernah mabuk sebelumnya Jung Yerin?"
Yerin terlihat berfikir sebentar lalu menganggukkan kepalanya.
"Kenapa memangnya?"
"Bersama siapa?"
"Hah?"
"Bersama siapa?"
"Eunbi, Jungkook, dan Hanbin"
"Hanbin? Berdua?"
"Tidak, kita berempat. Aku tidak pernah minum berdua bersama Hanbin"
"Baguslah"
Yerin semakin tak mengerti dengan arah pembicaraan Taehyung. Padahal ia bertanya apa ia sudah melakukan kesalahan, tapi kenapa malah membahas ini?
"Aku selesai" Taehyung berdiri dari kursi makannya. Ia juga menenteng tasnya dan berjalan menuju pintu.
"Kau belum menjawab pertanyaanku Taehyung-ssi!" ucap Yerin dengan sedikit berteriak karena Taehyung sudah berada di ambang pintu.
Taehyung berhenti, ia berbalik dan menatap Yerin tajam.
.
.
.
.
"Jangan pernah minum bersama lelaki lain. Tubuhmu hanya milik suamimu--
--dan suamimu itu aku. Kim. Tae. Hyung." ucap Taehyung penuh penekanan yang membuat bulu kuduk Yerin berdiri.
—tbc
Aku baru isi kuota lagi dan liat notif sampe 99+:"") jadi langsung semangat buat ngetik hehee!
Jangan bosen ya sama cerita ini, konflik nya baru aja dimulai nih. Ini masih permulaan hehet.
Don't forget to tap the star and leave a comment! Thankyou! ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Delushit [end]
FanfictionStatus : Completed Genre : Fan fiction, romance, married life. Bagaimana jika pria yg kau percaya mencintaimu seperti kau mencintainya ternyata tidak pernah mencintaimu bahkan untuk sedetik pun? Start : 03 Mar 2018 End: 15 Sept 2018