Yerin berjalan memasuki gedung yang dindingnya mendominasi warna putih itu dengan sebuah tas bekal.
Kali ini, ia tak lupa memakai masker untuk menghindari bau menyengat obat-obatan yang ia benci itu.
Yerin melangkahkan kakinya menuju ruangan Taehyung. Saat sudah berada di depan pintu, ia tersenyum ke arah Taehyung yang memandangnya dengan ekspresi 'sedikit terkejut' mungkin?
"Kau membawakan si tengik ini bekal makan lagi Yerin-ssi?"
"Sungguh istri idaman sekali kau, mau tidak menjadikanku suami kedua?" seketika tangan panjang Taehyung melambung ke arah kepala Jaehyun.
Jaehyun sedikit kesakitan, tetapi sedetik kemudian ia tersenyum nakal.
"Kau cemburu ya? Takut istrimu berpaling padaku hum?" kompor Jaehyun dengan menggerakkan jari telunjuknya ke depan wajah Taehyung.
Taehyung mencibir, ia tak menjawab pertanyaan gila dari Jaehyun. Ia berjalan menghampiri Yerin lalu tersenyum tipis.
"Kau membawa apa Yennie-ya?"
"Aku membawakanmu nasi goreng daging dan beberapa buah-buahan. Kau belum makan kan?" tanya Yerin sembari mengeluarkan beberapa kotak makanan dan meletakkannya di atas meja Taehyung.
"Sepertinya enak, aku akan meminjam sendok di kantin. Jangan habiskan dulu Tae!" seru Jaehyun sebelum ia meninggalkan ruangan itu dengan berlari kecil.
Taehyung hanya menggelengkan kepalanya dan memutar bola mata malas.
"Jja, makanlah" Yerin memberikan sendok ke Taehyung.
Taehyung duduk di kursinya, lalu memajukan kursinya agar lebih dekat dengan meja.
"Terimakasih atas makanannya" Ia tersenyum lebar lalu menyendok nasi goreng dengan porsi besar.
Ia langsung memasukkan sesendok penuh nasi itu ke mulutnya, ia memejamkan matanya, menyerapi setiap rasa yang ada.
Yerin berdiri dengan khawatir, ia menggigit bibir bawahnya. Ia takut jika Taehyung tak menyukainya.
"As always, enak" Yerin tersenyum lega mendengarnya.
"Kalau begitu habiskanlah, sebelum Jaehyun datang"
.
.
.
.
.
"NASI GORENG AKU DATT--"
"--tang" Jaehyun menatap melas meja di depannya. Kosong. Bahkan ruangan itu juga kosong. Tak seorang pun ada di sana.
"AKU DOAKAN KAU SAKIT PERUT SEMINGGU PENUH KIM TAEHYUNG!!"
.
.
.
.
"Kau yakin tak mau kuantar pulang, Yen?"
Yerin menganggukan kepalanya mantap.
"Hanbin akan menjemputku, ia meminta bantuanku untuk menulis lirik lagu barunya"
Aneh, dada taehyung rasanya menggebu. Ia tak suka, tak suka dengan apa yang barusan diucapkan Yerin.
"Ah, itu dia datang" Taehyung mengikuti arah mata Yerin. Dan dilihatlah sebuah motor besar mendekat ke arahnya.
Pengemudi motor itu membuka kaca helm nya. Ia tersenyum lebar ke arah Yerin, lalu tersenyum tipis ke arah Taehyung.
Taehyung mendecih di dalam hati.
"Naiklah Yen, ini pakai helm mu dahulu"
Yerin menurut, ia memakai helm yang diberikan Hanbin.
Sebelum benar-benar naik, Yerin pamit kepada suaminya.
"Aku pergi ya, jika kau pulang dan aku belum ada di rumah, kau bisa mencari kuncinya di tempat biasa"
Taehyung hanya mengangguk dengan ekspresi datar.
Sebenarnya apa yang terjadi pada dirinya? Kenapa rasanya ia ingin meninju wajah Hanbin dan menendang motor sialan itu? Kenapa? Adakah yang tau?
Yerin menaiki motor Hanbin. Tak sampai disitu saja pemandangan sialan yang harus ditonton Taehyung.
Hanbin dengan kurang ajarnya, menarik kedua tangan Yerin dan melingkarkan ke perutnya.
"Pegangan, cukup hati aku aja yg jatuh, kamu jangan"
—tbc
Tunggu aja, sehari ini aku bakal menuhin notif kalian heheh.
Ada yg tau AADT itu apa?
Don't forget to tap the star and leave a comment, thankyou❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Delushit [end]
FanfictionStatus : Completed Genre : Fan fiction, romance, married life. Bagaimana jika pria yg kau percaya mencintaimu seperti kau mencintainya ternyata tidak pernah mencintaimu bahkan untuk sedetik pun? Start : 03 Mar 2018 End: 15 Sept 2018