#Part 2

1K 111 4
                                    

-00-

Rintikan air hujan turun dengan derasnya, membasahi jalanan di kota Seoul. Orang-orang yang berjalan kini mulai berlarian mencari tempat berteduh karena mereka tidak membawa payung.

 Mereka merasa beruntung setelah mendapatkan tempat berteduh, dan merasa iri pula dengan mereka yang sudah naik mobil, karena bisa terus melanjutkan perjalanan tanpa takut basah.

"Masukan tanganmu sayang, kau bisa sakit."

"O-oh, baiklah." Yeonra menarik tangannya lantas menutup kaca jendela mobil yang sejak tadi ia buka. Ia melirik sekilas kekasihnya yang masih menatap jalanan di hadapannya.

"Jadi hari ini...bagaimana?"

Mingyu melirik Yeonra sekilas, menangkap maksud dari pertanyaan Yeonra. 

"Ditolak lagi," jawab Mingyu diiringi tawa kecilnya. Mingyu bisa merasakan kekecewaan dari helaan nafas Yeonra, lelaki itu menggenggam tangan Yeonra dengan erat.

"Tapi tenang saja, aku sudah memiliki ide baru lagi untuk membuat penemuan yang hebat."

"Kalau belum punya ide, bilang saja, jangan sok tenang begitu." Cibir Yeonra yang sudah hafal betul dengan sifat kekasihnya itu. Yeonra tahu betul kini Mingyu nampak gugup dibalik tawa kecil yang ia tunjukan kepada Yeonra.

"Terlihat jelas ya? Maaf sayang,"

Yeonra mengecup pipi Mingyu lalu tersenyum menatapnya, "Tidak apa-apa, kekasihku adalah mahasiswa teknik yang hebat, aku yakin suatu hari nanti kau bisa menciptakan penemuan yang hebat."

Mingyu tersenyum, kali ini benar-benar senyum yang ditunjukan karena perasaannya yang bahagia. "Aku sudah lulus sayang, satu tahun yang lalu."

"Ah, kau benar, siapa suruh kelihatan imut begitu? Aku jadi tidak menyangka kalau aku lebih muda setahun darimu."

Mingyu kembali tertawa diikuti Yeonra. Mengingat soal tahun, bohong kalau Yeonra tidak mengkhawatirkan keadaan Mingyu. 

Mingyu yang memang satu tahun lebih tua darinya telah lulus setahun yang lalu. Dan selama setahun itu pula, Mingyu telah berulang kali mengajukan proposal mengenai penemuan yang ia buat kepada beberapa perusahaan dengan sebuah jawaban yang sama-ditolak.

Yeonra percaya pada Mingyu bahwa suatu hari nanti pasti ia akan berhasil, sangat percaya. Bagaimana tidak? Sudah hampir tiga tahun mereka menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. 

Saat itu, Yeonra dan Mingyu berada di kampus dan fakultas yang berbeda. Namun, keberanian Mingyu untuk mendekati Yeonra ketika mereka sering bertemu secara tidak sengaja di sebuah cafe, membuat hubungan mereka masih terjalin hingga saat ini, bahkan hubungan yang berujung pada rasa cinta dari keduanya.

"Sudah sampai, masuklah."

"Hm, kau akan langsung pulang?"

"Iya sayang, aku ingin istirahat."

Yeonra mengangguk kecil, menatap Mingyu yang kini tersenyum padanya.

-00-

Brakkkk

"Berani-beraninya kau masih berhubungan dengan lelaki tidak berguna itu!!"

Yeonra menghentikan langkah kakinya, padahal ia baru saja menutup pintu rumahnya. 

Pandangan matanya tertuju ke lantai, pada sebuah laptop yang kini nampak hancur berantakan setelah baru saja dibanting dihadapannya.

Itu laptop kesayangannya, laptop yang selalu ia gunakan untuk mengetik beberapa karya tulisnya ketika ia memiliki ide. Gadis itu masih menunduk menatap laptopnya yang hancur, sama seperti perasaannya.

Love Scenario [Jeon Wonwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang