#Part 4

770 99 7
                                    

-00-

"Jeon Wonwoo, maukah kau menjadi kekasihku?"

Mendengar pernyataan cinta dari gadis di hadapannya, Wonwoo terdiam sejenak. Yeonra yang melihat reaksi Wonwoo rasanya ingin menarik ucapannya kembali, takut jika pernyataannya barusan justru akan membuat Wonwoo merasa tidak nyaman.

Namun tanpa ia sangka, tiba-tiba Wonwoo berkata, "Baiklah." Ucap Wonwoo, lantas berjalan pergi meninggalkan Yeonra yang tersenyum setelah Wonwoo mengacak pelan rambutnya sebelum berjalan meninggalkannya tadi.

-00-

"Apa yang kau lakukan?" tanya Yeonra setengah berteriak setelah merasakan Wonwoo baru saja meletakan tangannya pada rambutnya. Lelaki itu hanya berdengus kesal lalu menaikan dagunya, "Ada daun jatuh di rambutmu."

Yeonra jadi ikut berdengus kesal, lantas mengusap-usap rambutnya sendiri dan memandang ke atas pohon yang berada di atasnya.

Sial, kenapa juga kedua keluarga mereka harus menyarankannya untuk pulang bersama Wonwoo? Lihatlah keadaannya sekarang, disaat ayahnya dan keluarga Wonwoo sudah pulang, ia harus berdiri di depan restoran bersama Wonwoo.

"Setidaknya lakukan perlahan, kau jadi seperti akan memukul kepalaku." Cibir Yeonra yang masih mengusap kepalanya.

"Aku memang akan melakukan itu, tapi tidak jadi."

Yeonra hanya menghela nafasnya mendengar ucapan dingin mantan kekasihnya itu. Jika yang mendengar ucapan itu adalah gadis lain, mungkin gadis itu akan langsung menangis, tapi untunglah Yeonra sudah terbiasa mendengar semua ucapan dingin dari seorang Jeon Wonwoo.

"Baiklah, pulang saja sana, lagipula kau juga pasti tidak berniat untuk mengantarku pulang, kan?"

"Iya," jawab Wonwoo yang langsung berlalu pergi meninggalkan Yeonra.

"Baiklah! Pergi sana! Kekasihku juga akan segera kemari untuk menjemputku!" teriak Yeonra kesal, Wonwoopun hanya mengangkat tangan kanannya sambil terus melanjutkan jalannya tanpa berbalik untuk menatap Yeonra sedikitpun.

Yeonra mendengus kesal, memikirkan bagaimana mungkin ada mantan kekasih sekejam itu yang meninggalkan seorang gadis yang ia kenal pulang sendirian di malam hari?

Dengan cepat, Yeonra menghubungi MIngyu lewat telepon. Namun, gadis itu tak kunjung mendapat jawaban setelah menelponnya berkali-kali.

Rasa cemas mulai menyelimuti perasaan Yeonra, gadis itu mulai yakin bahwa Mingyu sedang tidak memegang ponselnya dan dengan terpaksa, Yeonra harus pulang dengan menaiki taksi.

Setidaknya, itulah rencana Yeonra agar ia bisa pulang ke rumah walaupun tanpa dijemput oleh Mingyu.

Namun sepertinya nasib baik sedang tidak berpihak dengannya malam ini karena daritadi belum ada taksi yang lewat di hadapannya.

Yeonra mulai khawatir, kalaupun menaiki bis, sudah tidak ada bis yang lewat di jam 9 malam ini. Sudah hampir satu jam Yeonra menunggu, hanya sendirian di depan restoran yang kini terlihat mulai merapikan seisi ruangan karena mereka akan segera tutup.

Haruskah Yeonra berjalan?

Yeonra menggelengkan kepalanya, ia tidak mungkin melakukannya karena jarak antara restoran ini dengan rumahnya tidaklah dekat. Gadis itu merasa kesal, ia bahkan mencoba menghubungi Mingyu lagi namun tak kunjung mendapat jawaban.

Hingga tiba-tiba, sebuah mobil berhenti di hadapannya.

Yeonra bernafas lega melihat mobil tersebut, hingga kaca mobil itu mulai terbuka, "Nona, apakah kau-"

Love Scenario [Jeon Wonwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang