#Part 19

573 80 2
                                    



-00-



Suara berbagai benda yang saling bersentuhan satu sama lain mengusik sejenak tidur lelap Yeonra, merasa suara itu tak kunjung berhenti, gadis itu mulai membuka matanya perlahan. Meraih ponselnya di meja, keningnya berkerut begitu melihat angka empat dan tiga puluh nampak disana. Alarm yang ia atur-pukul lima pagi, bahkan belum berbunyi, lantas suara apa itu?

Yeonra memutuskan untuk turun dari ranjang dan menuju ke sumber suara. Semakin didengarkan, Yeonra semakin merasa bahwa suara itu berasal dari dapur. Pandangannya membulat seketika melihat sosok Wonwoo tengah beraktivitas di dapur, Yeonra bisa melihat kompor yang menyala dan beberapa makanan yang nampak sudah siap di meja makan.

"Apa yang kau lakukan sepagi ini?" tanya Yeonra mendekati kompor yang kini terlihat memasak sebuah sup disana.

"Memasak." Jawab Wonwoo singkat, Wonwoo mengaduk sup dihadapannya sambil sesekali mencoba rasa kuahnya melalui sendok sayur di tangannya. Yeonra memerhatikan ekspresi wajah Wonwoo yang terlihat serius setelah mencoba supnya. Merasa penasaran, Yeonrapun meminta untuk mencoba sup itu yang tentu saja langsung ditolak oleh Wonwoo.

"Kau duduk saja, tunggu semua makanan siap." Wonwoo menarik lengan Yeonra dan mendudukannya di kursi, tentu saja Yeonra terheran melihat apa yang sedang terjadi saat ini. Biasanya ia akan terbangun pukul lima pagi dan menyiapkan semua sarapan, dan Wonwoo akan terbangun lantas bersiap berangkat bekerja pukul enam pagi, lantas apa yang sedang terjadi saat ini?

Yeonra bisa menebak jika sup yang sedang dimasak Wonwoo saat ini adalah hidangan utamanya, kini di meja makan sudah tersedia dua cangkir minuman yang terisi penuh, dua telur dadar yang tersaji di atas piring, dua porsi nasi putih dan ada buah-buahan juga disana. Tumben sekali Wonwoo memasak hari ini karena menurut cerita dari Wonwoo, bahkan saat masih sendiripun Wonwoo membeli masakan di luar, Wonwoo sangat jarang memasak sendiri.

Tak selang waktu yang lama, Wonwoo menyajikan sup buatannya di atas mangkok yang cukup besar. Diletakannya sup itu di tengah meja dan Wonwoo mulai duduk di depan Yeonra dengan dirinya yang masih mengenakan baju dan celana yang ia pakai semalam.

"Kita akan sarapan sepagi ini?" Yeonra menatap jam dinding yang menunjukan pukul lima pagi.

"Iya, aku takut jika aku terlalu lama memasak, jadi aku bangun pagi tadi."

Yeonra mengangguk mendengar penjelasan Wonwoo, tangannya bergerak untuk mengambil sup buatan Wonwoo ke dalam dua mangkuk yang lebih kecil, satu untuknya dan satu lagi untuk Wonwoo. Namun, buru-buru Wonwoo merebut dua mangkuk kecil yang masih kosong itu, Wonwoo mengisi kedua mangkuk itu dan memberikan salah satunya pada Yeonra.

Mengabaikan rasa bingungnya, Yeonrapun memutuskan untuk memakan hidangan buatan Wonwoo. "Tumben sekali kau mau membuat sarapan, apa yang-" Yeonra menghentikan ucapannya begitu sesuap sup tadi meluncur ke tenggorokannya. 

Yeonra terdiam, merutuk kesal karena merasa sup yang baru saja ditelannya tadi terasa begitu asin. Hanya ekspresi terdiam yang bisa Yeonra tunjukan, Wonwoo belum memakan supnya karena memerhatikan Yeonra yang hanya terdiam saat ini.

"Kenapa? Apa yang apa?" Wonwoo bertanya ucapan Yeonra tadi yang tak selesai.

Yeonra tertawa kecil, "Hah? Hahaha bukan apa-apa, ah lihat telur dadar ini sepertinya enak, aku suka sekali telur dadar." Yeonra mengambil satu telur dadar itu dan mencobanya sesuap. Sungguh, setelah menelannya, Yeonra rasanya ingin pingsan saja karena ternyata rasa telur itu bahkan lebih asin dari sup yang ditelannya tadi.

Love Scenario [Jeon Wonwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang