-00-Wonwoo masih termenung memandangi ponselnya, hatinya diselimuti kekecewaan melihat sebuah pesan yang baru saja ia terima.
Jeon Wonwoo, sepertinya selama seminggu ini aku akan menginap di rumah bibiku yang berada di Daegu, ada beberapa hal yang harus kuurus dengannya, jangan lupa minum obatmu
Cukup lama termenung memandang pesan itu, jarinya kini beralih untuk menghubungi Yeonra langsung melalui panggilan telepon.
"Halo? Ada apa?"
"Kau baik-baik saja, Yeonra?"
"Hmm, aku baik-baik saja. Maaf ya aku memberi tahumu lewat pesan, aku benar-benar terburu-buru."
"Tidak masalah, hanya saja-"
"Kenapa?"
"Sebenarnya, hari ini aku akan mengajakmu makan ke restoran ramen yang kau inginkan."
"Oh, benarkah? Tapi disana sangat ramai."
"Aku sudah membuat reservasi disana."
"Ah, sayang sekali. Bagaimana kalau......kau kesana dengan gadis yang kau sukai itu?"
Wonwoo terdiam sesaat, "Kau benar, aku akan mengajaknya kesana."
"Pasti menyenangkan ya."
"Iya, semoga urusanmu lancar, kita kesana lain kali."
"Terima kasih, semoga harimu menyenangkan."
Mengakhiri panggilannya dengan Yeonra, Wonwoo langsung beralih untuk melakukan panggilan lagi ke nomor lain, "Halo? Kau mau makan ramen denganku?"
-00-
Langit sudah terlihat gelap, begitu pula dengan perasaan Yeonra yang terasa gelap menyatu dengan langit di malam hari ini. Hatinya terasa begitu resah memikirkan ucapan Wonwoo ketika menelponnya tadi.
Jujur saja, Yeonra merasa senang ketika Wonwoo menghubunginya untuk sekedar bertanya bagaimana keadaannya, namun gadis itu kembali merutuki dirinya karena telah menyarankan sebuah saran yang kini membuatnya gelisah sendiri.
"Dia benar-benar akan pergi dengan gadis itu? Wah, bukankah dia sedang sakit?" gumam Yeonra, gadis itu masih sibuk berbicara sendiri sambil berjalan mondar-mandir di dalam kamar Hyoseung.
Hyoseung baru saja kembali setelah menerima pesanan makanan, gadis itu nampak bingung melihat Yeonra yang terus mondar-mandir.
"Kau kenapa sih? Ayo makan, aku pesan pizza." tawar Hyoseung. Yeonra menggeleng kecil, lantas mengambil tasnya dan meraih sebuah jaket berwarna hitam yang tergeletak di atas kasur Hyoseung.
"Hyo, bolehkah aku meminjamnya? Aku harus keluar sebentar, diluar sangat dingin."
"Tapi itu jaket milik Seungcheol, kau yakin mau meminjamnya? Aku sih sebenarnya tidak masalah, tapi kau sepertinya sangat anti dengannya." jawab Hyoseung sambil menyantap sepotong pizzanya.
Yeonra berdecak kesal, menengok ke berbagai arah mencari baju yang lain, "Kau tidak ada jaket lain atau semacamnya? Yang ada tudungnya."
"Tidak ada, aku tidak suka pakaian yang ada tudungnya, Seungcheol meninggalkan jaket itu ketika berkunjung kesini."
"Kenapa juga sih dia meninggalkan banyak barangnya padamu? Memangnya kau tempat penitipan barang? Aku pinjam dulu." ucap Yeonra kesal dan langsung beranjak pergi meninggalkan Hyoseung yang masih menatapnya dengan tatapan bingung.
"Hei! Kau mau kemana?"
-00-
Yeonra benar-benar merasa menjadi seorang penguntit saat ini. Bagaimana tidak? Dengan berbekal jaket berwarna hitam milik Seungcheol yang ia kenakan, Yeonra menutupi wajahnya sebisa mungkin dengan menaikan tudung jaketnya untuk menutupi rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario [Jeon Wonwoo]
FanfictionJeon Wonwoo dan Park Yeonra sudah berpisah, dan mereka bisa pastikan itu. Namun, bagaimana jika skenario cinta di antara mereka berkata bahwa mereka harus bertemu, bahkan berhubungan lagi? Start : 26/02/2018 End : ? ©apeachlandk, 2018