#Part 28

884 97 25
                                    


-00-

Semua yang ada di dalam pikiran Yeonra terasa berlari kesana kemari ke berbagai cabang hingga tak mampu untuk dikejarnya, sulit untuk memahami mana yang bisa ia cerna dengan baik saat ini.

Rasanya, ia masih tidak menyangka dengan fakta yang baru saja ia ketahui.

Yeonra bukan anak kandung dari orang tuanya, ia bahkan ternyata adalah adik yang selama ini Seungcheol cari.

Benar-benar tidak masuk akal, pikirnya. Pikirannya serasa kembali ke berbagai arah, ia bahkan tidak pernah membayangkan semua hal itu sebelumnya.

Ada sedikit perasaan bersalah ketika Yeonra pergi begitu saja meninggalkan ayahnya dan juga Seungcheol tadi.

Ayahnya pasti tidak ingin anaknya menjauh darinya, dan Seungcheol, dia seharusnya berhak bahagia karena telah berhasil menemukan adiknya setelah bertahun-tahun mencari.

Tapi, disinilah Yeonra sekarang. Berada sangat jauh dari ayahnya maupun Seungcheol. Bukannya gadis itu ingin egois, tapi ia juga butuh waktu untuk menenangkan dirinya sendiri, mencerna satu persatu fakta agar bisa diterima untuk dirinya.

Disaat seperti ini, sosok itu terbayang seketika. Sosok yang akan menggenggam tangannya dan berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja, sekaligus sosok yang harus cepat-cepat Yeonra lupakan. Akan terasa lebih sakit jika Yeonra mengharapkan kehadiran sosok itu.

Langit di pulau Jeju sudah mulai gelap dan terasa semakin gelap karena mendung yang mulai terasa melalui setetes air yang jatuh mengenai kepala Yeonra.

Yeonra menatap ke atas, belum ada hujan, namun langit memang sudah terlihat sangat mendung.

Yeonra kembali menyenderkan punggungnnya pada sebuah ayunan yang terletak di ujung taman, seolah kembali mengingat kenangan ketika ia duduk bersama nenek Wonwoo disana.

Pasti akan terasa melegakan jika nenek masih ada disisinya, Yeonra sendiri tidak tahu mengapa ia dengan nekatnya bergegas kemari, ia hanya tidak tahu kemana harus pergi dan tempat inilah yang akhirnya ia tuju. Tempat dimana ia menghabiskan waktu bersama nenek, dan juga Wonwoo.

"Yeonra."

Yeonra melirik ke samping, mencari sumber suara yang amat ia kenal, namun terasa tak yakin jika memang benar itu adalah suaranya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Yeonra terbelalak menatap sosok yang ternyata benar sesuai dugaannya, sosok itu bahkan dengan santainya membuat Yeonra bergeser dan duduk di samping Yeonra.

Antara senang dan terkejut, Wonwoo membuat Yeonra merasakan itu saat ini.

Yeonra menatap Wonwoo dari atas sampai bawah, lelaki itu nampak rapi dengan mengenakan kemeja dan jasnya, namun bagian atas kemejanya nampak terbuka dan sedikit berantakan, apakah Wonwoo tadi berlari?

"Kau sendiri, apa yang kau lakukan disini? Sebentar lagi sepertinya akan hujan." Wonwoo menatap langit, menyadari mendung semakin datang mendekati mereka.

"Tidak masalah, ayunan ini punya atap." gumam Yeonra. Rasanya canggung, ia tidak tahu harus berkata apa dan bagaimana pada Wonwoo. Banyak yang ingin ia sampaikan, tentang statusnya di keluarga dan tentang perceraian.

"Kudengar kau akan segera menceraikanku." Yeonra segera menatap Wonwoo dengan tegang, sementara Wonwoo melirik Yeonra sekilas, lantas kembali menatap langit.

"Yah, begitulah. Aku dan Mingyu sudah berakhir, kau harus segera melepaskan status sebagai suamiku agar kau bisa bersama gadis yang kau cintai."

"Benarkah?"

Yeonra menganggukan kepalanya, terasa berat untuk mengangguk, namun harus ia lakukan.

"Benarkah jika kau menceraikanku, aku akan bersama gadis yang kucintai? Bukannya berpisah dengannya?"

Love Scenario [Jeon Wonwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang