#Part 24

601 89 12
                                    


-00-


Tidak biasanya meja makan di apartemen Wonwoo sepi pada pagi hari seperti ini. Biasanya ramai dengan berbagai lauk pauk, kini hanya semangkuk sup panas yang tersedia di meja itu. Bisa ditebak untuk siapa sup panas itu. Yeonra kembali mengaduk sup itu lantas menyendoknya sedikit untuk memastikan rasanya, setelah merasa sudah pas, Yeonra beralih untuk menyiapkan nasi, siapa tau Wonwoo ingin memakannya dengan nasi juga.

Wonwoo masih belum bangun hingga saat ini, meninggalkan Yeonra yang saat ini tengah sibuk mempersiapkan sarapan untuknya dengan hati yang gundah. 

Sejak kejadian semalam, lebih tepatnya setelah Wonwoo mencium Yeonra, gadis itu belum tidur sejak tadi malam. Pikiran dan hatinya benar-benar terasa kacau tak menentu, ingin menemukan apa yang sedang ia rasakan, namun tak ada satupun jawaban yang pasti ia dapatkan selain kebingungan.

Jujur saja, Yeonra merasa jantungnya berdetak lebih cepat ketika Wonwoo menciumnya, dan ketika Yeonra kembali menatap wajah Wonwoo, jantungnya kembali terasa lebih cepat hingga rasanya tak sanggup baginya untuk menatap Wonwoo lagi.

Pagi ini Yeonra berniat untuk menyiapkan sarapan Wonwoo lantas segera pergi menemui Mingyu pagi ini setelah membatalkan acaranya untuk bertemu dengan Mingyu kemarin malam karena ia harus merawat Wonwoo. 

Tadinya Yeonra ingin membuatkan bubur hangat, namun mengingat Wonwoo tidak terlalu menyukai bubur, Yeonra memutuskan membuat sup hangat dengan beberapa sayuran sehat yang diharapkan bisa membantu penyembuhan Wonwoo lebih cepat.

Setelah semua sudah siap, Yeonra bersiap untuk segera pergi, rasanya ia tidak sanggup untuk bertatap muka dengan Wonwoo setelah kejadian kemarin.

"Kau mau pergi kemana?"

Sebuah suara menghentikan langkah kaki Yeonra yang kini bersiap untuk pergi, bahkan tas yang baru saja akan dibawanya kini terjatuh begitu saja melihat Wonwoo dengan rambutnya yang berantakan berjalan pelan menghampirinya.

Cepat-cepat Yeonra mengalihkan pandangannya, merutuki dirinya yang kurang cepat untuk pergi.

"A-aku mau bertemu dengan Mingyu sebentar, kemarin aku batal menemuinya. Kau tidak perlu mengantarku, sepertinya kau masih belum sehat, lagipula aku hanya menemuinya sebentar." Jawab Yeonra pelan tanpa menatap Wonwoo. Tangannya tergerak untuk mengambil kembali tasnya yang terjatuh tadi.

"Kenapa? Seingatku kau kemarin berpamitan padaku untuk menemuinya." Wonwoo semakin mendekat lantas duduk di kursi makan, menuang segelas air di gelasnya tanpa menyadari Yeonra yang sedang menatap aneh padanya.

Yeonra bertanya-tanya, apakah Wonwoo tidak ingat kejadian semalam? Kenapa Wonwoo tidak ingat kalau Yeonra berada disisinya semalam saat ia hendak pergi? Semakin berpikir, Yeonra menerka-nerka, sepertinya Wonwoo juga tidak ingat tentang ciuman mereka semalam, melihat betapa santainya Wonwoo ketika menghadapinya.

Tidak seperti dirinya yang sibuk menenangkan detak jantungnya ketika Wonwoo semakin mendekat.

"Aku merawat seseorang yang sakit semalam disini, kau tidak ingat?"

"Hm? Aku? Sup ini untukku?"

"Sepertinya kau tidak ingat apa-apa. Wah, kau benar-benar menyeramkan ya kalau sedang sakit." Yeonra akhirnya memutuskan untuk berjalan mendekat dan mengambilkan mangkok kecil, menuangkan sup disana dan memberikannya pada Wonwoo, tanpa menatap wajahnya.

"Apa? Apa yang terjadi memangnya? Kepalaku benar-benar pusing kemarin."

"Sudahlah, tidak usah diingat-ingat juga."

Love Scenario [Jeon Wonwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang