#Part 32

615 88 32
                                    

-00-


Sebuah pernikahan.

Sebenarnya, apa arti dari pernikahan itu?

Apa yang harus dijaga selama dua insan yang disatukan telah mengatakan sumpah untuk saling menjaga satu sama lain?

Bagaimana jika salah satu diantara mereka, atau bahkan keduanya, tidak menjaga satu sama lain dan melupakan peran mereka dalam suatu pernikahan?



Wonwoo mengacak rambutnya gusar. Seusai berdebat panjang dengan Ibu dan juga ayahnya, ia sama sekali tidak mendapat jawaban yang ia inginkan.

Perpisahan itu benar-benar diinginkan keluarga Wonwoo, bukan Wonwoo.

Wonwoo benci ini. Ingin sekali memberontak sekuat tenaga.

Mereka pikir, siapa mereka? Kenapa selalu mengatur dan mengekang hidup Wonwoo seperti ini?

Mereka begitu bangganya telah mencukupi kebutuhan Wonwoo, tapi tak pernah sedikitpun mengerti keinginan hatinya.

Dan ketika Wonwoo mulai menemukan kebahagiannya, mereka ingin Wonwoo melepaskannya begitu saja?

Gila, bohong jika Wonwoo merasa tenang saat ini.

Dia marah, sangat marah. Pada kedua orang tuanya, juga pada dirinya sendiri.

Penyesalan demi penyesalan mulai berdatangan dari dalam lubuk hatinya.

"Seharusnya aku tidak mengijinkan Yeonra bertemu dengan Mingyu sejak awal."

"Seharusnya aku tidak mengijinkan mereka bertemu di apartemenku."

"Seharusnya aku menjaga Yeonra agar tidak melampaui batasnya sebagai istri."

"Seharusnya aku menjadi suami yang baik, yang tidak mengabaikan segala sesuatu di dalam rumah tanggaku."

Suara-suara itu berdatangan di telinga Wonwoo, mengiringi tangisan pedih yang datang begitu saja.

Ya, Wonwoo sangat ingin melakukan semua itu. Melarang Yeonra bertemu lelaki lain dan menjaganya untuk tetap disisinya.

Namun apa daya? Yeonra nampak sangat mencintai Mingyu saat itu, Wonwoo tak berdaya melihat gadis yang ia cintai kehilangan senyumannya, hingga ia merelakan perannya sebagai suami terlupakan, asalkan Wonwoo tetap melihat Yeonra tersenyum dan berada disisinya.

Wonwoo tersenyum di tengah tangisannya, "Apa yang harus aku lakukan?"

-00-

"Ibu sudah urus surat perceraianmu dan memastikan ini akan berjalan dengan cepat karena kalian juga tidak memiliki anak." ujar Ibu Wonwoo memasuki kamar Wonwoo, menyerahkan sebuah amplop berwarna coklat pada putranya yang tengah duduk di kasurnya.

"Aku tidak mau."

"Apa?"

Wonwoo menatap Ibunya, "Aku tidak mau bercerai dengan Yeonra."

Ibu Wonwoo tersenyum sinis, "Kau mau menjadi suami yang sudah dikhianati istrimu? Menjadi suami tak berdaya? Memalukan!"

"Iya! Aku mau! Lalu kenapa?"

"Jeon Wonwoo!" Ibu Wonwoo memijat kepalanya, "Setelah kalian berdua menandatangi ini, perceraian kalian akan selesai kurang dari satu bulan. Saat itu tiba, pergilah ke Busan untuk mengurus cabang perusahaan."

"Kenapa aku? Seokmin bisa-"

"Menetaplah disana! Seokmin sudah mengurus Seoul, kau ingin perusahaan di Busan tidak memiliki pemimpin? Kau ingin perusahaan disana bangkrut lantas para pekerja kehilangan pekerjaannya?"

Love Scenario [Jeon Wonwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang