-00-
Beberapa orang dengan pakaian hitam berlalu lalang melewati Yeonra yang sedang duduk di samping Wonwoo dengan kepalanya yang masih menunduk ke bawah. Yeonra sama sekali tidak menyangka jika pertemuannya dengan nenek di pulau Jeju adalah pertemuan mereka yang terakhir.
Terlebih ketika ia baru mengetahui jika nenek selama ini mengidap penyakit jantung yang cukup parah. Jangankan Yeonra, Wonwoo yang merupakan cucu kandungnyapun baru mengetahuinya. Nenek menyembunyikan fakta ini pada semua keluarganya, bahkan kepada ayah Wonwoo yang merupakan anaknya sendiri. Terlebih mengingat betapa sibuknya kedua orang tua Wonwoo, benar-benar tidak disangka bahwa nenek akan menyembunyikan penyakitnya tersebut.
Tentu pihak keluarga besar merasa sangat bersedih dan menyesal dengan kepergian nenek yang begitu tiba-tiba. Mereka merasa sangat bersalah karena membiarkan nenek melawan penyakitnya sendirian saja. Wonwoo masih menatap Yeonra yang menundukan kepalanya, menghela nafas menatap foto nenek yang diletakan di tengah ruangan.
Di tengah suasana haru ini, seorang lelaki paruh baya berjalan mendekati Wonwoo dan Yeonra, menyerahkan sebuah amplop berwarna putih ke arah Yeonra. Yeonra mengangkat kepalanya menatap sosok lelaki yang nampak asing itu, "Dia supir pribadi nenek." Kata Wonwoo menghilangkan pertanyaan di pikiran Yeonra tentang siapa lelaki di hadapannya ini.
Yeonra menerima amplop putih itu, "Beliau pernah berkata padaku, jika sesuatu terjadi padanya maka aku harus menyerahkan ini padamu, maaf selama ini aku ikut merahasiakan penyakit beliau, ini permintaannya." Jelas lelaki itu yang lantas juga memberikan sebuah amplop pada Wonwoo.
Wonwoo mengangguk mengerti mendengar penjelasan lelaki yang selama ini setia menemani nenek untuk mengantarnya kemanapun, wajar jika ia mengetahui penyakit nenek karena ia pasti juga menemaninya untuk ke rumah sakit.
Menyesal? Tentu saja. Wonwoo sebagai cucu merasa menyesal karena tidak bisa menemani neneknya lebih lama di hari-hari terakhirnya, namun neneknya pasti juga tidak ingin Wonwoo hidup di bawah bayang penyesalan, Wonwoo berusaha kuat, ini adalah keputusan neneknya yang terbaik, pikirnya.
Wonwoo mengalihkan pandangannya pada Yeonra, mendapati wajah gadis itu berubah menjadi lebih pucat ketika membaca sebuah kertas yang berada di dalam amplop yang baru saja diterimanya. Kedua alis Wonwoo berkerut, bertanya-tanya apa yang tertulis disana hingga membuat Yeonra nampak gelisah.
Yeonra menatap Wonwoo lantas menggenggam erat tangan Wonwoo yang tentu saja semakin membuat lelaki itu kebingungan, "Bisa kita pergi sekarang?" tanya Yeonra dengan raut wajahnya yang masih gelisah.
Karena proses pemakaman nenekpun juga sudah selesai, Wonwoo mengiyakan ajakan Yeonra tersebut dengan mengurungkan niatnya untuk membaca amplop yang ditujukan nenek untuknya, ia bisa membacanya di apartemen nanti.
-00-
Selama perjalanan di dalam mobil, tak satupun kata keluar dari mulut Yeonra. Hanya raut wajah gelisah yang terus terpancar darinya. Wonwoo yang penasaranpun akhirnya bertanya, "Kau kenapa?" yang dibalas gelengan cepat dari Yeonra.
"Kau, baik-baik saja?"Yeonra balik bertanya.
Wonwoo mengerutkan keningnya, rasanya Wonwoo yang ingin bertanya seperti itu melihat keadaan Yeonra yang membuatnya bingung. Wonwoo mengangguk kecil, "Kau kenapa?" Wonwoo kembali bertanya. Yeonra kembali menatapnya, hanya helaan nafas yang terdengar disana.
Sesampainya di apartemen Wonwoo, tiba-tiba Yeonra mengajak Wonwoo untuk minum dan memakan cemilan di balkon, ia ingin menghirup udara segar, ungkapnya. Wonwoopun mengiyakan dan disinilah mereka, duduk berdampingan di balkon sambil menatap pemandangan matahari yang akan segera terbenam dengan beberapa buah dan minuman di samping mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario [Jeon Wonwoo]
FanfictionJeon Wonwoo dan Park Yeonra sudah berpisah, dan mereka bisa pastikan itu. Namun, bagaimana jika skenario cinta di antara mereka berkata bahwa mereka harus bertemu, bahkan berhubungan lagi? Start : 26/02/2018 End : ? ©apeachlandk, 2018